Ilustrasi shalat Isya. | Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Khazanah

Batas Akhir Waktu Shalat Isya

Ulama berbeda pendapat tentang akhir waktu Shalat Isya.

Shalat Isya memiliki jeda waktu yang panjang dengan waktu shalat selanjutnya. Namun, kapan sejatinya batas akhir waktu shalat Isya? Benarkah hingga datangnya waktu Subuh?

Terkait hal ini, Pendiri Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA mengatakan, terdapat beberapa dalil yang berbeda tentang batas waktu shalat Isya.

Sebagian dalil menyebutkan bahwa akhir waktu shalat Isya adalah sampai masuknya waktu Subuh, yakni saat terbitnya fajar shadiq di ufuk timur. Namun, sebagian dalil lainnya menyebutkan bahwa akhir waktu shalat Isya adalah sepertiga malam atau tengah malam.

"Dengan demikian, memang sejak dari dalilnya sudah ada kemungkinan besar terjadinya perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian dari mereka lebih cenderung pada dalil yang pertama, sebagian lainnya cenderung pada dalil yang kedua," kata Ustaz Sarwat, Selasa (12/1).

Lebih lanjut ia menjelaskan, pendapat pertama datang dari jumhur (mayoritas) ulama yang cenderung mengatakan batas akhir shalat Isya adalah hingga masuk waktu Subuh. Dasarnya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahwa setiap waktu shalat itu memanjang dari berakhirnya waktu shalat sebelumnya hingga masuknya waktu shalat berikutnya.

Dari Ibnu Umar RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Syafaq itu adalah warna kemerahan, bila syafaq itu sudah hilang, maka telah wajib shalat." (HR ad-Daruquthuny).

Dari Abi Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, tetapi tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya." (HR Muslim).

Dengan pengecualian waktu shalat Subuh di mana batas akhirnya bukan dengan masuknya waktu Zuhur, melainkan dengan terbitnya fajar. Selebihnya, semua waktu shalat berakhir dengan masuknya waktu shalat berikutnya.

Sementara itu, lanjut Ustaz Sarwat, kelompok kedua lebih cenderung mengatakan bahwa waktu shalat Isya berakhir dengan masuknya sepertiga malam atau lewat tengah malam. Dalilnya ada beberapa, di antaranya hadis berikut ini:

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan atau menunda shalat Isya hingga sepertiga malam atau setengahnya.’’ (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizy).

Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW menunda shalat Isya hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat. (HR Muttafaqun Alaihi).

Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Waktu shalat Isya hingga tengah malam." (HR Muslim dan Nasa’i)

Ustaz Sarwat mengatakan, menurut jumhur ulama, semua hadis yang menunjukkan batas akhir waktu shalat Isya yang hanya sepertiga atau tengah malam, tidak dipahami sebagai batas terakhir, tetapi sebagai waktu yang bersifat ikhtiyari, yakni pilihan.

"Jadi, bila seseorang shalat Isya pada beberapa menit menjelang masuknya waktu Subuh, tetap sah dan masih dalam waktu yang dibenarkan. Namun, hal itu bukan menjadi pilihan yang baik. Wallahu a'lam bishshawab.’’

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat