Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Cina Wang Yi saling menyapa sebelum konferensi pers di gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (13/1). | EPA-EFE/INDONESIAN MINISTRY OF FOREIGN AFFAIR

Internasional

Menlu Retno dan Wang Bahas Laut Cina Selatan

Indonesia membidik kerja sama kesehatan dengan sejumlah negara, termasuk Cina.

JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menlu Cina Wang Yi membahas sejumlah isu, termasuk Laut Cina Selatan (LCS). Keduanya juga membahas kerja sama ekonomi dan kesehatan serta perlindungan anak buah kapal (ABK).

"Dalam kaitan ini, saya menyampaikan kembali mengenai pentingnya menjaga Laut Cina Selatan sebagai laut yang damai dan stabil," kata Retno dalam konferensi pers bersama Wang Yi di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Rabu (13/1).

Menurut Retno, untuk mewujudkan hal tersebut, hanya ada satu hal yang harus dilakukan oleh semua negara, yakni menghormati dan menjalankan hukum internasional. "Termasuk United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982," ujarnya.

Cina mengeklaim sekitar 90 persen atau 1,3 juta mil persegi wilayah LCS sebagai teritorialnya. LCS juga diperebutkan Taiwan, Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia. Indonesia tidak mengeklaim wilayah LCS, tetapi klaim Cina bersinggungan dengan Zona Ekonomi Eklusif Indonesia. 

photo
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Cina Wang Yi dalam konferensi pers di gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (13/1). - (EPA-EFE/INDONESIAN MINISTRY OF FOREIGN AFFAIR)

Untuk kerja sama kesehatan, Cina dalam mendukung inisiatif Public Health Cooperation Initiative: Program on Public Health Emergency Preparedness Capacity (PROMPT). Selain itu, Cina juga berkontribusi untuk ASEAN Covid-19 Response Fund. "Dari sisi bilateral, sejak awal pandemi, kita telah melakukan kerja sama dengan berbagai negara, termasuk RRT (Cina--Red), baik di bidang penyediaan alat diagnostik, terapeutik, dan vaksin," kata Retno.

"Ke depan, saya menyampaikan kepada State Councillor Wang Yi, rencana Indonesia untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, antara lain, melalui kemandirian industri obat, bahan baku, dan alat kesehatan. Indonesia bermaksud menjalin kerja sama dengan RRT dan negara lain, terkait rencana ini," Retno menambahkan.

Selain itu, Retno dan Wang turut membahas kerja sama ekonomi. "Dalam pertemuan bilateral tadi, saya menekankan kembali beberapa hal terkait kerja sama ekonomi. Pertama, perlu terus diupayakan perdagangan yang meningkat dan lebih seimbang," ucapnya.

Terkait hal itu, Retno menyambut baik naiknya ekspor Indonesia ke Cina sebesar lebih dari 10 persen tahun lalu. Padahal, perekonomian global sedang terguncang akibat pandemi Covid-19. Retno turut menekankan pentingnya menghilangkan hambatan dalam perdagangan. "Terutama saya sebutkan akses pasar bagi ekspor unggulan Indonesia ke Tiongkok, misalnya produk perikanan, buah tropis, sarang buruk walet, dan tentunya kelapa sawit," ujarnya. 

photo
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Cina Wang Yi saling menyapa sebelum konferensi pers di gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (13/1). - (EPA-EFE/INDONESIAN MINISTRY OF FOREIGN AFFAIR)

Sementara, menurut Wang, Indonesia dan Cina telah mengembangkan kerja sama ekonomi yang menunjukkan stabilitas rantai industri dan pasokan, serta kerja sama perdagangan dan investasi yang tetap tumbuh meskipun di tengah tantangan pandemi Covid-19. “Ini akan memperbarui kekuatan kita dan membangun fondasi untuk pemulihan ekonomi kita setelah Covid-19,” ujar dia.

Bertemu Luhut

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Wang di Parapat, kelurahan yang berbatasan langsung dengan Danau Toba, Sumatra Utara, Selasa (12/1). Luhut yang didampingi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga juga melakukan pembicaraan dengan Wang mengenai peningkatan kerja sama strategis di bidang investasi dan perdagangan.

"Kedatangan sahabat saya, Bapak Wang Yi, ke Danau Toba ini diharapkan dapat mengembangkan kerja sama yang baik dan berkelanjutan antara kedua negara," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Wang berada di Indonesia selama dua hari, Selasa dan Rabu. Ini bagian dari paket lawatannya ke empat negara ASEAN, yakni Myanmar, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina pada 11-16 Januari. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat