Pengunjuk rasa Palestina melarikan diri dari gas air mata yang ditembakkan pasukan Israel dalam aksi menetang pemukiman Israel di Deir Jarir, Ramallah, Tepi Barat, Jumat (1/1). | AP/Majdi Mohammed

Internasional

Israel Umumkan 800 Unit Permukiman Baru

Seratus unit di antara permukiman baru itu dibangun di Tel Manashe, Tepi Barat.

TEL AVIV -- Israel, Senin (11/1), mengumumkan rencana pembangunan 800 unit permukiman Yahudi yang baru di wilayah pendudukan Tepi Barat.  "Perdana menteri memerintahkan kelanjutan pembangunan ratusan rumah di Judea dan Samaria," demikian pengumuman dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengacu pada nama lain Tepi Barat.

Sebanyak 800 rumah itu akan dibangun di  Beit El, Tal Menashe, Rehelim, Shavei Shomron, Barkan, Karnei Shomron, dan Givat Zeev. Namun, belum ada tanggal pasti pembangunan. Dari jumlah tersebut, 100 unit di antaranya dibangun di Tel Manashe, Tepi Barat, tempat seorang wanita Israel tewas dalam serangan yang diduga dilakukan warga Palestina. 

Pengumuman ini diyakini akan memperkuat citra Netanyahu yang berhaluan sayap kanan menjelang pemilihan umum (pemilu) pada Maret. Namun, bisa saja langkah ini akan membuat berang presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang akan dilantik 20 Januari. 

Biden menentang perluasan permukiman Israel. Ia bersilang pendapat tentang hal ini dengan Israel pada masa lalu, ketika ia menjadi wakil presiden AS.  

Ketua oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan keputusan Netanyahu membangun 800 unit baru ini sebagai langkah tidak bertanggung jawab. Ia mengingatkan, konsekuensinya adalah memercikkan ketegangan dengan pemerintah baru AS. 

"Pemerintahan Biden masih belum bertugas dan pemerintah ini masih saja menjurus pada konfrontasi yang tidak perlu," cicit Lapid. "Kepentingan nasional juga harus dipertahankan saat pemilu."

Israel mencaplok Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang 1967. Kedua wilayah itu dan Jalur Gaza diharapkan Palestina akan menjadi negaranya kelak.

Hampir 500 ribu warga Israel tinggal di permukiman yang dibangun pemerintah Israel. Mereka tersebar di beberapa permukiman di lahan Tepi Barat. 

photo
Pengunjuk rasa Palestina menembakkan batu menggunakan ketapel ke arah pasukan Israel dalam aksi menetang permukiman Israel di Deir Jarir, Ramallah, Tepi Barat, Jumat (1/1/2021). - (AP/Majdi Mohammed)

Palestina memandang permukiman Israel di lahan mereka adalah pelanggaran hukum internasional dan penghambat perdamaian. Sikap ini mendapat dukungan luas di dunia internasional.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam rencana terbaru permukiman ini. Mereka menuding Israel berlomba dengan waktu untuk membangun permukiman di Tepi Barat dan Yerusaem Timur sebelum jabatan Presiden AS Donald Trump berakhir.

Laman Associated Press menyebutkan, pemerintahan AS di bawah Trump memang memberi dukungan kuat kepada Israel. Salah satunya, pemerintahan Trump mengabaikan kebijakan AS yang telah puluhan tahun menentang pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan. Tahun lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menjadi diplomat senior pertama AS yang berkunjung ke permukiman Israel di Tepi Barat.

Biden berjanji akan memulihkan kebijakan AS seperti sebelum era Trump. Ia akan memulihkan bantuan untuk Palestina yang sebelumnya dipotong oleh Trump. Ia juga berjanji akan menghidupkan kembali perundingan damai Israel dan Palestina. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat