Petugas memeriksa tiket calon penumpang pesawat udara di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Ahad (3/1). | FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO

Ekonomi

Angkutan Udara pada Nataru 2020 Turun

Pandemi Covid-19 memicu angka penumpang saat Nataru turun.

JAKARTA — Airnav Indonesia mengelola 58.267 pergerakan pesawat udara di seluruh ruang udara nusantara pada periode angkutan Natal dan tahun baru (Nataru) 2020/2021 yang dimulai sejak 18 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021.

Direktur Utama Airnav Indonesia M Pramintohadi Sukarno mengatakan, posko Nataru yang digelar pada 52 lokasi di bandara-bandara besar seluruh Indonesia telah resmi ditutup.

“Pada hari terakhir angkutan Natal dan Tahun Baru tepatnya Senin (4/1) lalu, Airnav Indonesia melayani 3.079 pergerakan pesawat udara di seluruh Nusantara. Terdapat 162 penerbangan kargo dan 134 penerbangan tambahan (extra flight),” kata Pramintohadi di Jakarta, Selasa (5/1).

Pramintohadi menjelaskan, lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak yang dilayani pada Senin lalu, antara lain adalah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan 9752 pergerakan, Bandara Juanda, Surabaya, dengan 235 pergerakan, Bandara Hasanuddin, Makassar, dengan 218 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 183 pergerakan, dan Bandara Sentani, Jayapura, dengan 142 pergerakan.

“Airnav Indonesia pada Desember 2020 melayani total 122.480 pergerakan di seluruh ruang udara Indonesia. Angka ini turun 34 persen dibandingkan dengan pergerakan pada Desember 2019, yakni 184.752,” ujar Pramintohadi.

Pramintohadi mengatakan, total pergerakan pesawat udara yang kami layani pada 2020 adalah 1.202.748 pergerakan, sedangkan pada 2019 adalah 2.097.595 pergerakan. Namun, ia mengatakan, tren pergerakan pesawat udara sejak Mei 2020 sampai dengan saat ini terus meningkat dan berangsur pulih.

Pramintohadi mengapresiasi seluruh personel layanan navigasi penerbangan yang bertugas dengan tetap mengimplementasikan protokol kesehatan ketat di tengah pandemi Covid-19.

photo
Pengunjung mengamati pesawat Garuda Indonesia bercorak khusus dengan visual masker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/12). - (MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO)

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan nasional, Kementerian Perhubungan, pengelola bandara dan maskapai penerbangan yang berkolaborasi erat dalam menyukseskan angkutan Nataru 2020/2021 ini.

"AirNav Indonesia bersama seluruh stakeholder penerbangan nasional, telah membuat angkutan Natal Tahun Baru berjalan dengan selamat, aman dan efisien,” kata Pramintohadi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara resmi menutup Posko Terpadu Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Posko itu sebelumnya beroperasi pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

“Kita tahu pada 2020 tantangannya luar biasa, kita mempersiapkan Nataru dengan seksama mempersiapkan segala regulasi yang harus dipatuhi, saya sangat berterima kasih kepada semua tim dari Nataru yang melakukan sinergi bagus,” ujar Budi.

Menurut Budi, keberhasilan pelaksanaan Nataru 2020/2021 karena evaluasi pada tahun sebelumnya. Ia mengatakan, jumlah penumpang transportasi umum, baik darat, laut, maupun udara, turun pada Nataru 2020/2021.

Pandemi Covid-19 membuat sebagian warga memilih tidak melakukan perjalanan jauh atau pulang kampung. "Dari apa yang kita lihat ada penurunan. Penurunan secara sistematis ini kita hendaki," ujar Budi.

Budi menyebutkan, pada transportasi darat jumlah penumpang turun 58 persen. Dari 14 juta menjadi 5,6 juta penumpang. Selanjutnya, pada angkutan udara, turun 42 persen, dari 3,6 juta menjadi sekitar 2 juta. Lalu penumpang transportasi laut turun 63 persen dari 1,3 juta menjadi 500 ribu.

"Penurunan paling besar pada kereta. Penurunan hingga 83 persen, dari 4,3 juta menjadi sekitar 565 ribu,” kata Budi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat