Pekerja menengok saham melalui layar digita di Tokyo, Senin (4/1). Jepang mencatatkan perekonomian yang stabil untuk pertama kalinya dalam dua tahun. | AP/Koji Sasahara

Internasional

Aktivitas Pabrik di Asia Bangkit 

Permintaan kuat dari Cina menggerakkan aktivitas pabrik di Asia.

BEIJING -- Aktivitas pabrik di Asia pulih pada level sedang pada Desember 2020. Hal itu dipicu permintaan yang kuat dari Cina.

Survei Purchasing Managers Index (PMI) pada Senin (4/1/2021) memperlihatkan adanya perluasan aktivitas manufaktur di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Hal itu menjadi indikasi terbaru bahwa produsen-produsen di kawasan tersebut mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Namun, perlambatan dalam pertumbuhan aktivitas pabrik di Cina menggarisbawahi tantangan yang dihadapi kawasan Asia. Hal itu karena masih banyak negara yang menerapkan pembatasan perekonomian akibat meningkatnya kasus Covid-19 secara global. Kondisi ini membuat prospek ekspor masih sulit diperkirakan.

Pada Desember 2020 lalu, PMI China's Caixin/Markit Manufacturing turun menjadi 53,0. Itu merupakan level terendah dalam tiga bulan. Namun, karena masih di atas level 50, hal itu membuat pertumbuhan terjadi meski terjadi kontraksi.

"Permintaan eksternal kemungkinan besar dipengaruhi oleh penyebaran global Covid-19 dan implementasi ulang penguncian," kata ekonom HSBC China Erin Xin dalam catatan penelitian.  

Sedangkan, Jepang mencatatkan hasil yang stabil untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Akhirnya, PMI Jibun Bank Japan naik ke penyesuaian musiman 50,0 pada Desember 2020 dari bulan sebelumnya 49,0. Ini mengakhiri rekor penurunan yang terjadi dalam 19 bulan.  

"Produsen Jepang mengisyaratkan stabilisasi spektrum luas dalam kondisi operasi di akhir tahun yang penuh gejolak," kata Usamah Bhatti, ekonom di IHS Markit.

photo
Pekerja menengok saham melalui layar digita di Tokyo, Senin (4/1). Jepang mencatatkan perekonomian yang stabil untuk pertama kalinya dalam dua tahun. - (AP/Koji Sasahara)

Kenaikan kecil dalam aktivitas manufaktur justru berbeda di sektor harga saham yang menunjukkan kenaikan tajam. Beberapa analis menilai hal itu telah diuntungkan dari stimulus monter global yang memadai. Sayangnya, hal ini tidak terjadi pada sejumlah negara yang menunjukkan perekonomian yang masih lemah. 

Rata-rata indeks Nikkei Jepang mengakhiri 2020 naik 66 persen dari level terendah tahun lalu pada Maret. Hal itu terjadi bahkan ketika ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut mengalami resesi yang dalam akibat pandemi.  

"Kami melihat perbedaan besar antara keadaan ekonomi yang suram dan pasar saham yang membesar karena investor memperkirakan skenario kasus terbaik di mana vaksin akan membantu mengatasi pandemi tahun ini," kata Izuru Kato, kepala ekonom di Totan Research yang berbasis di Tokyo.  

Kato mengatakan hal-hal mungkin tidak secerah atau seoptimistis yang diyakini investor. "Tapi untuk saat ini, investor tidak punya pilihan selain mengikuti arus," ujarnya. 

Perlambatan aktivitas bisnis Amerika Serikat pada Desember 2020 tidak banyak membantu menghentikan lonjakan ekuitas. Hal itu mendorong indeks S&P 500 naik lebih dari 16 persen tahun lalu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat