
Jakarta
Kolong Jembatan di Pegangsaan akan Dipercantik
Kolong jembatan di Pegangsaan nantinya dibuat serupa Terowongan Kendal yang berlokasi dekat Stasiun Sudirman.
JAKARTA -- Kolong jembatan yang dihuni pemulung di Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di belakang kantor Kementerian Sosial (Kemensos) mulai ditata menjadi taman pada Ahad (3/1). Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) menginstruksikan jajarannya untuk menata kawasan yang menjadi terusan aliran Sungai Ciliwung tersebut agar rapi.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakpus Irwandi mengatakan, penataan kolong jembatan bertujuan juga agar tempat itu tidak dijadikan rumah bagi tunawisma atau pemulung. Hal itu merespons inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke lokasi itu pada Senin (28/12), yang mendapati sejumlah tunawisma tinggal di kolong jembatan.
"Kita tak mau kolong jembatan ini jadi kumuh, nanti ditempati tunawisma lagi,” kata Irwandi saat meninjau penataan taman di lokasi pada Ahad.
Irwandi mengungkapkan, kolong jembatan itu nantinya dibuat serupa Terowongan Kendal yang berlokasi dekat Stasiun Sudirman. "Akan dibuat mural, bisa buat anak-anak bermain juga. Menjadi tempat rekreasi dan interaksi," kata Irwandi.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat sebenarnya sudah berkali-kali mengosongkan kolong jembatan tersebut. Namun, ketika petugas tidak berjaga, para pemulung kembali menetap di sana. Sekarang agar mereka tak lagi menjadikan lokasi itu tempat tinggal, Pemkot Jakpus mengubahnya menjadi taman. “Kali ini saya mau tuntaskan. Kolong jembatan ini kita buat taman, jadi akses jalan warga. Menjadi tempat penyeberangan orang, melalui kolong jembatan ini,” kata Irwandi.
Di lokasi, pekerja memulai pekerjaan dengan membersihkan area di kolong jembatan. Puluhan petugas gabungan dari Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Alam, Bina Marga, Pertamanan Jakpus, dan petugas kebersihan dikerahkan untuk membersihkan kawasan tersebut.
Saat ini, menurut Irwandi, pekerjaan baru tahap membuat desain dan menyiapkan konsep penataan, yang nantinya langsung dikerjakan di bawah tanggung jawab sekretaris kota (sekko) serta asisten perekonomian dan pembangunan (asekbang) Jakpus.
Dia menyebut, jumlah pemulung yang tinggal di kolong jembatan hanya tujuh orang. Pihaknya pun sudah beberapa kali meminta para pemulung itu untuk pindah ke rumah susun (rusun). Namun, mereka menolak dengan alasan jauh dari tempat mereka biasa bekerja.
Oleh karena itu, Irwandi menegaskan, Pemkot Jakpus sudah berupaya menyelesaikan persoalan pemulung. Pihaknya juga tak keberatan jika Risma hendak membantu para pemulung itu. "Cuma disangka Bu Risma belum pernah disentuh," ucapnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyampaikan, kegiatan kunjungan yang dilakukan Mensos Risma ke lokasi kumuh di Ibu Kota adalah suatu hal yang logis. Menurut dia, lokasi kunjungan itu memang menjadi bagian dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang menteri. "Memang Bu Risma tupoksinya di situ, ya namanya mensos," ujar Prasetio.
View this post on Instagram
Politikus PDIP itu justru mengapresiasi aktivitas Risma terjun langsung untuk melihat permasalahan yang dihadapi masyarakat bawah di Jakarta. Dua hari setelah mengunjungi kolong jembatan di Jakpus, Risma menyambangi penghuni kolong Tol Gedong Panjang, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Dari hasil audiensi dengan pemulung dan tunawisma di kedua lokasi itu, Risma ingin memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak di rumah susun. Prasetio mengatakan, langkah itu memang perlu dilakukan mensos. Namun, perhatian memang tidak harus di Jakarta saja, tapi di seluruh Indonesia. Dia menegaskan, malah salah jika Risma hanya berdiam saja melihat ada lokasi kumuh dengan alasan takut dibilang pencitraan.
"Bu Risma sebagai menteri yang baru melihat situasi di republik. Kebetulan Kemensos di Jakarta. Dia jalan dari rumah dinas sampai ke kantor dia melihat di jembatan kolong kok banyak sekali masyarakat yang masih tinggal di situ," jelas Prasetyo.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.