Pasukan Israel menahan pengunjuk rasa Palestina yang menentang pendudukan di Tepi Barat, Selasa (1/9). | AP/Majdi Mohammed

Internasional

Israel Tahan 4.636 Warga Palestina Pada 2020

Di antara tahanan warga Palestina itu terdapat 543 anak di bawah umur dan 128 wanita. 

RAMALLAH — Sebanyak 4.636 warga Palestina ditahan Israel sepanjang 2020. Di dalamnya termasuk 543 anak di bawah umur dan 128 wanita. Israel turut menerbitkan 1.114 perintah penahanan administratif. 

Dilaporkan laman the Palestine Chronicle, data itu diungkap empat kelompok advokasi tahanan Palestina. Mereka adalah the Detainees and Ex-Detainees Commission, the Palestinian Prisoner Society, Addameer for Prisoners Support and Human Rights, dan Wadi Hilweh Information Center. 

Dalam laporan bersama yang mereka buat disebutkan bahwa pada akhir 2020, jumlah tahanan Palestina di penjara Israel berjumlah sekitar 4.400 orang. Mereka termasuk 40 wanita dan 170 anak di bawah umur. Terdapat pula 26 warga Palestina yang ditahan sejak sebelum Kesepakatan Oslo ditandatangani pada 1993. 

Menurut laporan empat kelompok advokasi Palestina tersebut, terdapat 380 warga Palestina yang masih berada dalam penahanan administratif. Sementara empat narapidana telah meninggal karena sakit saat dipenjara. 

photo
Petugas SAR Israel membawa jenazah seorang Palestina dari lokasi serangan di Kota Tua Yerusalem, pada 21 Desember 2020. - (AP/Mahmoud Illean)

Sebanyak 543 narapidana menjalani berbagai hukuman seumur hidup. Pada 2020, terdapat lima warga Palestina yang dijatuhi penjara seumur hidup. Mereka juga melaporkan, terdapat 700 narapidana yang dianggap sakit. Sebanyak 300 di antaranya mengalami sakit kronis. Terdapat 10 tahanan, termasuk tahanan tertua Palestina, yakni Fouad Shoubaki (81 tahun) menderita kanker dan membutuhkan perawatan medis khusus. 

Israel disebut menahan delapan jenazah tahanan Palestina yang meninggal ketika dipenjara. Otoritas Israel menolak menyerahkan mereka ke keluarga masing-masing. Israel justru menggunakan hal itu sebagai alat tawar menawar dalam menegosiasikan kesepakatan dengan Palestina. 

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sempat mengutarakan keprihatinan atas kondisi warga Palestina yang ditahan di penjara Israel. Apalagi sebagian dari mereka dilaporkan terinfeksi Covid-19.  

"Keprihatinan mendalam atas kondisi tahanan Palestina di penjara pendudukan Israel menyusul laporan bahwa beberapa dari mereka terinfeksi virus korona, menanggung beban melanjutkan tindakan sewenang-wenang Israel, dan kehilangan hak-hak dasar mereka, termasuk hak untuk perawatan medis," kata Sekretariat Jenderal OKI dalam pernyataan pada Juli tahun lalu, dikutip laman kantor berita Palestina WAFA

photo
Murid-murid Palestina belajar di sekolah Khirbet Al-Malih School di Lembah Yordan, Rabu (30/12). Sekolah itu bakal dihancurkan Israel karena masuk dalam Area C di Tepi Barat yang diduduki Israel. - (EPA-EFE/ALAA BADARNEH)

OKI menegaskan bahwa Israel bertanggung jawab atas kehidupan ribuan tahanan Palestina. Ia meminta komunitas internasional, terutama PBB dan Palang Merah Internasional menekan Israel untuk membebaskan semua tahanan warga Palestina yang sakit, termasuk orang tua serta anak-anak.

OKI pun menyerukan agar PBB memastikan perlindungan hak asasi manusia (HAM) bagi semua tahanan Palestina di penjara Israel. "Akhiri pelanggaran berkelanjutan terhadap mereka," ujarnya.

Sasar Gaza

Sepanjang 2020, militer Israel mengaku melancarkan serangan ke 300 target di Jalur Gaza. Israel juga menyerang 50 titik lainnya di Suriah. "Data 2020 menemukan bahwa sekitar 300 target diserang di Jalur Gaza dan pasukan menggagalkan 38 upaya untuk menyusup melalui pagar keamanan (dengan Gaza)," kata militer Israel dalam pernyataan yang dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (31/12/2020). 

Menurut militer Israel, sepanjang 2020, sebanyak 176 roket dan mortir diluncurkan dari Jalur Gaza. "Sekitar 90 persen di antaranya mendarat di daerah kosong, saat sistem Iron Dome (untuk melawan misil jarak pendek) mencegat 80 peluru dan roket yang menargetkan wilayah sipil," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat