Guru kini dituntut untuk memberikan ateri pelajaran secara interaktif. | Dok Aku Pintar

Inovasi

Tingkatkan Kemampuan Guru Menguasai Teknologi 

Dalam proses belajar, peran guru selamanya tidak akan terganti oleh teknologi.

Di tengah pandemi dan era perkembangan teknologi, semua pihak dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan. Tak terkecuali di dunia pendidikan. 

Saat ini, guru dituntut untuk dapat berinovasi dalam memberikan pengajaran yang menarik bagi siswa. Sebagai bentuk inisiatif terhadap perkembangan dunia pendidikan sekaligus menambah wawasan serta meningkatkan kompetensi para guru di Indonesia, Aku Pintar membentuk Komunitas Guru Pintar sebagai wadah pengembangan bagi Guru. 

Melalui komunitas yang dibentuk Juli 2020, Aku Pintar menghadirkan berbagai program yang secara spesifik dapat memenuhi kebutuhan guru. Program ini diawali dengan kegiatan pelatihan daring bagi Guru BK di seluruh Indonesia bekerja sama dengan Rumah Guru BK (RGBK). 

CEO dan Co-Founder Aku Pintar, Lutvianto Pebri Handoko, menjelaskan, pihaknya menyadari betul bahwa peran guru sangat penting bagi perkembangan siswa. “Guru pun perlu difasilitasi secara konsisten agar dapat mengembangkan kapasitas diri, meng-upgrade potensinya, dan meningkatkan kompetensi baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan,” ujarnya. 

Hal ini, Lutvianto melanjutkan, guna menunjang kemampuan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Aku Pintar juga mengadakan kelas pelatihan dan pendampingan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan keahlian dalam menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Salah satu materi yang diberikan adalah kelas video editing yang berlangsung dari 1 hingga 20 November 2020. Kelas ini melibatkan fasilitator profesional di bidang sinematografi dan pendidikan yaitu Andri Sofyansyah selaku sutradara film sekaligus editor film profesional serta Sudirman Hafiz yang juga guru dan kreator konten. 

Dalam pelatihan ini, para guru mempelajari ilmu sinematografi serta teknik editing dalam mengedit dan membuat video yang menarik untuk ditonton. Tujuan pelatihan ini, untuk menjawab tuntutan bagi guru dalam menghadirkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif selama KBM.

Tetap Belajar Hibrid

photo
Belajar dengan memanfaatkan teknologi - (Dok Samsung Indonesia)

Pembelajaran tatap muka di masa pandemi kini sudah diperbolehkan di beberapa wilayah zona kuning dan hijau. Namun 87 persen kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah.  Pemerintah pun melakukan evaluasi dan mengeluarkan kebijakan pembelajaran tatap muka hanya bisa dilakukan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan tenaga pendidik, juga siswa.  

Untuk lebih mengoptimalkan metode pembelajaran tersebut, Samsung bekerjasama dengan PMI menghadirkan program Samsung Smart Learning Class (SSLC) di Lombok, dengan melibatkan 2 sekolah sekaligus, yaitu SMP Negeri 1 Mataram dan MAN 1 Lombok Tengah.

Ennita Pramono selaku Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia menjelaskan, Samsung Electronics Indonesia memahami, teknologi berperan besar dalam membantu interaksi guru dan siswa menjadi lebih dinamis dan menarik. “Inilah yang mendorong Samsung menghadirkan SSLC di beberapa sekolah di Indonesia sejak 2017,” ujarnya. 

Menurut Ennita, selain memperkenalkan cara baru dalam proses belajar mengajar, SSLC juga bertujuan guru dan siswa dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi pada teknologi dan perangkat digital. Ketika PJJ diterapkan selama pandemi, bekal pemanfaatan teknologi yang selama ini Samsung berikan, ternyata telah sangat membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif. 

Kepala MAN 1 Lombok Tengah, Lalu Syahdi SPd MPd mengatakan, agar mampu menciptakan pembelajaran hibrid yang lebih efektif kepada para siswa di madrasah yang dipimpinnya, diperlukan kualitas dan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi. “Selama PJJ, kami hanya menggunakan aplikasi e-learning yang disiapkan dari Kementerian Agama. Kami bersyukur, Samsung membawa program SSLC ke madrasah kami. Dengan demikian, kami berkesempatan untuk mengenal platform pendidikan lain untuk digunakan,” ujarnya. 

Berkat pelatihan yang dberikan sebagai persiapan pelaksanaan program, para guru pun menjadi lebih baik lagi dalam beradaptasi dengan teknologi yang memudahkan penyampaian materi. Program SSLC di Lombok merupakan program SSLC pertama di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terwujud berkat kerjasama dengan PMI. 

Dalam proses belajar saat ini, lanjut Ennita, peran guru, selamanya tidak akan terganti oleh teknologi dalam pembelajaran. Namun, untuk mengakselerasi kompetensi siswa, peran teknologi akan sangat mendukung. “Harapan kami, melalui pembelajaran dengan metode hibrid, ke depannya guru dan siswa akan terus melanjutkan penerapan teknologi yang dikombinasikan dengan tatap muka sebagai metode pembelajaran terpadu,” ujarnya. 

 

 
Guru pun perlu difasilitasi secara konsisten agar dapat mengembangkan kapasitas diri, meng-upgrade potensinya,
Lutvianto Pebri Handoko, CEO dan Co-Founder Aku Pintar
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat