Meningkatkan kualitas hidup dengan belajar easak selama pandemi. | Dok Samsung Indonesia

Inovasi

Perangkat Andalan untuk Kualitas Hidup di Rumah

Pandemi membuat orang makin membutuhkan perangkat untuk menunjang berbagai kegiatan. 

Selama lebih kurang 10 bulan menjalani masa pandemi, banyak perubahan dalam kehidupan yang kita alami. Salah satunya, adalah makin tingginya ketergantungan kita terhadap gawai dan teknologi. Survei Badan Pusat Statistik pada September lalu menunjukkan, mayoritas masyarakat masih akan memilih untuk bekerja atau belajar dari rumah. 

Selain itu, pandemi juga telah membuat lebih dari 45 juta pelajar di Indonesia harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah. Tetapi, belajar dan beraktivitas di rumah dapat menimbulkan tantangan tersendiri bagi anak-anak. 

Pada riset yang diadakan oleh konselor pendidikan Dr Vivid F Argarini dan timnya mendapati, 83 persen anak-anak yang sudah berbulan-bulan melakukan PJJ sangat merindukan suasana sekolah.

Kerinduan pada teman-teman mereka dan guru juga menjadi bagian tak terpisahkan dari dinaika PJJ selama ini. Di sisi lain, sebanyak 55 persen siswa juga mengatakan waktu bermain mereka memang menjadi lebih panjang dan alat bermain mereka selama masa-masa PJJ ini adalah perangkat elektronik.

Oleh sebab itu, di masa pandemi semakin banyak masyarakat yang membutuhkan perangkat teknologi untuk mendukung produktivitas maupun kegiatan belajar anak di rumah. Saat ini, tablet pun semakin banya dilirik karena menghadirkan benefit yang lebih, seperti layar yang lebih luas ketimbang smartphone namun lebih simpel digunakan daripada laptop.

Pada awal November lalu, Samsung menghadirkan Galaxy Tab A7 yang dapat digunakan seluruh anggota keluarga. Mulai dari, membantu orang tua melakukan multitasking antara bekerja dan mengurus rumah tangga, atau mendampingi anak dalam proses belajar. 

Product Marketing Professional, Samsung Electronics Indonesia, Elvira Dwi Anggraeni mengungkapkan, Samsung selalu menghadirkan inovasi teknologi yang tidak hanya canggih, tapi juga memberikan manfaat bagi penggunanya dalam berbagai situasi. “Galaxy Tab A7 menjadi solusi untuk menjawab berbagai tantangan yang timbul di masa new normal dari bekerja dan belajar dari rumah,” ujarnya. 

photo
Belajar makin menyenangkan dengan gawai. - (Dok Samsung Indonesia)

Republika pun mencoba harga Rp 4,9 juta ini. Dari segi penampilan, Galaxy Tab A7 memiliki layar berukuran 10,4 inchi. Ukuran yang besar ini, memang akan sangat membantu ketika kita akan belajar, bekerja, atau menikmati hiburan, seperti streaming film dan berain gim daring. 

Meskipun layarnya berukuran besar, tapi Tab 7 memiliki desain yang sleek dan cantik. Bobotnya pun ringan untuk berbagai kegiatan yang mobile. Salah satu kekuatan utama dari perangkat ini, adalah baterainya yang berkapasitas 7.040mAh. 

Sehingga kita bisa berlama-lama menonton video tanpa harus terlalu sering mengisi ulang baterai. Kalau pun harus diisi ulang,  baterai tablet ini mendukung fast charging 15W pada port USB Type-C 2.0 yang tak memerlukan waktu lama untuk mengisi kembali daya perangkat. 

Masih untuk menunjang aspek hiburan, Tab A7 ini juga memiliki empat buah pelantang yang berada masing-masing dua buah di bagian atas dan bawah perangkat. Kemampuan audio-nya pun semakin mumpuni karena ada pula tambahan surround sound dengan Dolby Atmos. 

Dari segi kamera, perangkat ini memiliki kamera depan 5MP yang dapat dipakai untuk silaturahmi digital atau merekam video dengan resolusi 1.080p pada kecepatan 30fps. Sedangkan kamera utama atau kamera belakang memiliki resolusi 8MP dengan autofocus

Dibandingkan dengan smartphone yang kini kualitas di aspek kameranya terus meningkat, kamera tablet memang biasanya tidak menjadi fitur yang paling ditonjolkan. Namun, secara keseluruhan Samsung Galaxy Tab A7 ini memang bisa jadi pertimbangan apabila sedang berburu perangkat yang dapat menunjang kegiatan belajar atau bekerja selama di rumah. 

 
Baterai menjadi salah satu kekuatan perangkat ini. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat