Raja Salman bin Abdulaziz berfoto bersama Presiden AS Donald Trump di Riyadh, Sabtu (20/5/2017). | AP Photo/Evan Vucci

Internasional

Raja Salman Telepon Trump

Selain hubungan bilateral, Raja Salman dan Trump juga membahas keamanan regional.

WASHINGTON -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud melakukan sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kamis (17/12). Selain membahas hubungan bilateral, keduanya juga membicarakan masalah keamanan regional.

"Presiden Trump berterima kasih kepada Raja Salman atas kepemimpinannya dan mengungkapkan optimismenya untuk menyelesaikan keretakan Teluk," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, telah ada kemajuan signifikan dalam proses penyelesaian krisis Teluk. Dia berharap perselisihan dapat segera diselesaikan.

"Kami telah melihat kemajuan signifikan dalam beberapa pekan terakhir, yang berarti kami sekarang berharap dapat mencapai kesimpulan akhir secepatnya yang akan memuaskan semua pihak," kata Pangeran Faisal saat berbicara di International Institute for Security Studies Manama Conference pada 5 Desember lalu. Dia mengapresiasi peran mediator yang diemban Kuwait dan AS untuk menyelesaikan krisis Teluk.

photo
Raja Salman mengalungkan medali Collar of Abdulaziz Al Saud yang merupakan penghargaan warga sipil tertinggi di Arab Saudi kepada Presiden AS Donald Trump di Riyadh, Sabtu (20/5/2017). - (AP Photo/Evan Vucci)

"Kami sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh negara saudara Kuwait untuk menjembatani kesenjangan dalam sudut pandang mengenai krisis Teluk, dan kami berterima kasih atas upaya Amerika dalam hal ini, dan kami berharap hal itu berhasil demi kebaikan negara-negara di kawasan," katanya.

Krisis Teluk telah berlangsung sejak Juni 2017. Hal itu bermula saat Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir menuding Qatar mendukung kegiatan terorisme dan ekstremisme di kawasan.

Qatar dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Kendati telah menyanggah, Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA tetap memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Keempat negara itu juga memboikot dan memblokade seluruh akses ke Qatar. Saudi serta sekutunya kemudian mengajukan 12 tuntutan kepada Qatar. Tuntutan itu, antara lain, meminta Qatar menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup media Aljazirah.

Qatar juga diminta menutup pangkalan militer Turki di negaranya. Jika menginginkan boikot dan blokade dicabut, Qatar harus memenuhi semua tuntutan tersebut. Namun, Qatar menolak melakukannya karena menganggap semua tuntutan tak masuk akal. Akibat sikap tersebut, Qatar terkucil hingga kini.

Pelobi baru

Pembicaraan telepon Raja Salman dan Trump ini terjadi menjelang berakhirnya jabatan Trump. Pada 20 Januari 2021, AS akan resmi melantik Joe Biden sebagai presiden AS yang baru.

Laporan NBC News, hubungan AS dan Saudi terhitung erat semasa kepemimpinan Trump. Sejak awal memimpin AS, Trump menjadikan Saudi sebagai jantung kebijakannya di Timur Tengah. Trump mendukung sikap Saudi terhadap Iran dan mendukung Saudi dalam pembelian senjata AS.

Namun, Biden pernah menyatakan, saat menjadi presiden AS, ia akan meninjau ulang hubungan AS dan Saudi. Sejumlah pengamat menilai, Biden akan mencabut sejumlah perlakuan istimewa AS terhadap Saudi.  

"Saya saja mengakhiri dukungan AS terhadap perang pimpinan Saudi di Yaman dan aman memerintahkan peninjauan ulang hubungan kita dengan Arab Saudi," ujar Biden saat masih kampanye, tahun lalu, dikutip CNBC.

Laman CNBC juga melaporkan, Saudi kini menyewa pelobi baru untuk AS. Para pelobi ini adalah orang yang dekat dengan para pemimpin di Kongres AS.

 
Saudi kini menyewa pelobi baru untuk AS yang dekat dengan para pemimpin di Kongres.
 
 

Meski bukan pemegang suara mayoritas, Partai Republik berhasil mendapatkan tambahan kursi di House of Representative dalam Pemilu 2020. Mereka juga menguasai Senat, yaitu 52 kursi dibanding Demokrat yang meraih 46 kursi.

Lembaga nonpartisan, Center for Responsive Politics, melaporkan bahwa pada 2018, Saudi menghabiskan dana lebih dari 30 juta dolar AS untuk melakukan lobi. Sepanjang 2020, Saudi telah menghabiskan 5 juta dolar AS. Namun, Kedutaan Besar Saudi di Washington tidak menanggapi permintaan komentar dari CNBC.

Salah satu lembaga lobi yang disewa Saudi adalah Larson Shannahan Slifka Group. Pada 2019, Kedubes Saudi telah menandatangani kontrak penyewaan jasa konsultan senilai 1,5 juta dolar AS setahun. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat