Pembayaran melalui Xendit | Dok Xendit

Inovasi

Usaha Rintisan Indonesia Semangat Berkarya

Banyak orang Filipina terus bergantung pada transaksi online.

Dunia usaha rintisan di Indonesia kini makin mendapatkan rekognisi. Xendit, perusahaan financial technology (tekfin) yang menyediakan infrastruktur pembayaran asal Indonesia, kini melebarkan sayap ke Filipina. 

Kehadiran Xendit di sana, diharapkan mampu mendorong peningkatan transaksi digital bisnis melalui pembangunan infrastruktur digital. Langkah ini, sekaligus mengukuhkan Xendit sebagai payment gateway di Asia Tenggara yang membantu memberdayakan para startup untuk tumbuh eksponensial.

Managing Director, Xendit Philippines Yang Yang Zhang mengungkapkan, terjadi peningkatan permintaan untuk transaksi digital, banyak bisnis di Filipina yang belum sepenuhnya tersentuh digitalisasi. “Xendit unik karena kami membangun secara mendalam setiap pasar dan budaya lokal, memungkinkan kami untuk bekerja sama dengan bisnis tradisional dan startup untuk berinovasi bersama sepanjang perjalanan transformasi digital mereka,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (8/12). 

Hal ini, lanjut Zhang, sangat penting karena banyak orang Filipina terus bergantung pada transaksi online untuk pembayaran dan pembelian penting.

Beroperasi di Indonesia sejak 2015, Xendit menyediakan sistem pembayaran yang aman dan mudah diintegrasikan. Dengan beragam produk, sistem Xendit dapat menerima pembayaran dari rekening bank, kartu kredit dan debit, e-wallet, gerai ritel, dan cicilan daring. 

Fitur utama dari rangkaian produk Xendit yang disukai penggunanya di Filipina, adalah struktur keamanannya yang kuat, didukung oleh sistem internal yang menilai transaksi kartu kredit untuk risiko penipuan. Dibangun dengan analitik data canggih dan dioptimalkan dengan pembelajaran mesin, sistem deteksi penipuan ini secara pre-emptive memblokir pembayaran yang dianggap berisiko tinggi. 

Moses Lo selaku CEO & Founder Xendit Group menjelaskan, rangkaian layanan Xendit dirancang untuk membuat pembayaran menjadi sederhana, aman, dan mudah bagi pelanggan sekaligus memungkinkan bisnis tumbuh secara eksponensial. “Xendit berupaya agar pembayaran di Filipina lebih terjangkau dan dapat diakses, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki akses tetap ke internet,” ujarnya. 

Dengan beroperasi dalam skala besar, Lo melanjutkan, Xendit mampu memberikan harga paling kompetitif dan solusi inovatif untuk basis pelanggannya. 

Pemanfaatan di Filipina

photo
Bertransaksi secara non tunai - (Freepik)

Saat ini, di Filipina, Xendit telah menjadi salah satu pilihan sistem pembayaran. Kepala GrabPay Filipina Jonathan Bates menyebut, dompet GrabPay menggunakan Direct Debit Xendit, di mana pelanggan dapat menautkan rekening bank mereka hanya sekali untuk mengisi saldo GrabPay mereka. 

“Ada tren yang berkembang menuju pembayaran digital dan masyarakat yang telah menerimanya mengatakan. Dengan bekerja sama dengan Xendit, kami dapat berkontribusi pada inklusi keuangan yang menjangkau jauh dengan biaya yang kompetitif,” ujarnya. 

Senada, Carlo Almendral selaku CEO Tara!, aplikasi pelacakan kontak yang baru diluncurkan, memanfaatkan Xenpayments untuk mengaktifkan akreditasi Departemen Pariwisata (DoT). Menurutnya, masa-masa yang tidak pasti ini telah mendorong bisnis di semua sektor untuk mempertimbangkan adopsi solusi pembayaran digital seperti transaksi nirsentuh. 

Semakin banyak yang menyadari, pembayaran tanpa uang tunai tidak hanya lebih aman dari segi kesehatan, tetapi juga lebih nyaman bagi pemilik bisnis dan pelanggan. Terutama mereka yang tidak memiliki rekening bank. 

 
Masa-masa yang tak pasti ini telah mendorong bisnis  untuk mempertimbangkan adopsi solusi pembayaran digital.
Carlo Almendral CEO Tara!
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat