Wajah Diego Maradona ditampilkan melalui proyektor di Stadion San Siro, beberapa waktu lalu | AP Photo/Luca Bruno

Olahraga

Legenda Maradona ‘Si Gol Tangan Tuhan’ Berpulang

Maradona alami serangan jantung saat berada di rumah, di Tigre, Argentina.

JAKARTA -- Dunia gempar. Pada Rabu (25/11) malam WIB, sang legenda sepak bola dunia Diego Maradona dikabarkan meninggal dunia. Kabar tersebut segera dikonfirmasi juru bicaranya seperti dilansir AFP, Rabu (25/11). 

Maradona mengalami serangan jantung saat berada di rumahnya, di Tigre, Argentina. Paramedis yang bertugas telah berusaha menolong sang legenda tim Argentina. Namun, tindakan maksimal yang dilakukan tak mencegah pria berjuluk si Tangan Tuhan atau Hand of God itu berpulang.

Pada awal pekan lalu, Maradona harus dilarikan ke Klinik Lpensa di La Paz, Buenos Aires, karena mengalami masa anemia dan dehidrasi. Namun, mantan pelatih timnas Argentina itu kemudian dirujuk ke Klinik Olivos guna menjalani operasi pada keesokan harinya. Maradona diketahui mengalami pembekuan darah di otak.

Operasi ini berjalan sukses dan Maradona dilaporkan telah pulih. Bahkan, tim dokter pada akhirnya memperbolehkan Maradona meninggalkan rumah sakit. ''Diego sudah ingin berada di rumah dan kami tengah mengevaluasi kemungkinan bagi dirinya untuk meninggalkan rumah sakit. Kami akan berbicara lebih jauh soal ini. Namun, untuk saat ini, kami tahu, Diego terus membaik dan telah pulih,'' tutur  dokter pribadi Diego Maradona, Leopold Luque, seperti dilansir Sky Sports, Selasa (10/11).

photo
Orang-orang berkumpul untuk berbelasungkawa karena legenda sepak bola dunia Diego Maradona berpulang di Naples, Italia pada Rabu 25 November 2020 - (Fabio Sasso/LaPresse via AP)

Ini bukan pertama kalinya Maradona dilarikan ke klinik dan harus mendapatkan pertolongan medis. Mantan pemain yang mengantarkan Argentina menjadi yang terbaik di Piala Dunia 1986 itu kerap mengalami masalah medis karena gaya hidupnya saat masih aktif sebagai pesepak bola. 

Pada 2004, Maradona sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak napas dan gangguan detak jantung. Masalah medis ini muncul karena penggunaan kokain yang pernah dilakukan Maradona. Setahun kemudian, Maradona kembali masuk rumah sakit untuk menjalani operasi penyempitan perut guna membantunya menurunkan berat badan.

Pada 2007, Maradona mendatangi sebuah klinik di Buenos Aires guna membantunya mengatasi ketergantungan alkohol. Selain itu, saat menyaksikan laga Argentina kontra Nigeria di Piala Dunia 2018 di Rusia, Maradona sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan, pada 2019, Maradona juga harus menjalani serangkaian operasi karena mengalami pendarahan di lambung.

Kantor Kepresidenan Argentina merespons kabar meninggalnya pahlawannya itu dengan mengeluarkan perintah tiga hari berkabung secara nasional. Presiden Argentina Alberto Fernandez bahkan langsung mengunggah foto bersama Maradona.

"Kamu membawa kami ke tempat tertinggi di dunia. Kamu membuat kami luar biasa bahagia. Kamu adalah yang terbaik dari semua. Terima kasih telah hadir, Diego. Kami akan merindukanmu di sisa hidup kami," tulis Presiden Argentina.

Legenda sepak bola Brasil, Pele, pun merasa sedih karena kehilangan teman terbaiknya. Ia berharap suatu saat nanti keduanya akan kembali bertemu. "Suatu hari saya berharap kita bisa bermain sepak bola bersama di langit," kata Pele menjelaskan kesedihannya, dikutip Sky Sports, Kamis (26/11).

Pun klub Italia, Napoli, yang dibela Maradona pada 1984-1991 dan berhasil menjuarai Seri A 1986/87 dan 1989/90, menyebut kepergian legenda seperti sebuah pukulan telak. "Kami berdukacita. Rasanya seperti petinju yang dipukul KO. Kami begitu terkejut. Engkau tetap di hati kami. Selamat jalan, Diego."

Kabar meninggalnya Maradona segera menyebar luas di dunia maya. Para netizen mengucapkan belasungkawa atas kepergian Maradona melalui jejaring sosial. Tagar #RIPMaradona menduduki peringkat pertama trending topic di Twitter dengan lebih dari ratusan ribu kicauan dalam waktu singkat.

Kenangan

Napoli menjalani partai emosional pada matchday keempat Liga Europa musim 2020/21. Skuat Partenopei dijadwalkan bertanding di tengah kabar duka, meninggalnya Diego Maradona.

Maradona merupakan legenda tim tersebut. Skuat polesan Gennaro Gattuso tampil mpresif.

Pasukan biru menalukkan wakil Kroasia, HNK Rijeka, dua gol tanpa balas. Nampak semua penggawa Napoli mengenakan jersey bernomor punggung 10 dalam duel pada Jumat (27/11) dini  hari WIB ini.

Sebuah penghormatan untuk Maradona. Penyerang, tuan rumah, Dries Mertens kembali merasakan kebesaran, mendiang asal Argentina itu.

"Pengaruhnya besar untuk kota ini, dan semua orang di Italia Selatan. Saya ingin tetap positif, fokus pada ingatan saya, tentang seorang pria ceria yang mencintai sepak bola," kata Mertens kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Ia membayangkan bagaimana perasaan orang-orang yang hidup di era Maradona di kota Naples. Ia sendiri saja dalam suasana hati yang memilukan.

Nampak di luar stadion, ribuan penggemar berkumpul. Mereka menyanyikan nama El Pibe de Oro di gerbang stadion, yang kini berganti nama menjadi Stadion Diego Maradona.

Sang legenda menyimpan banyak kenangan di kota Naples, dan klub Napoli. Ia membela Partenopei dalam 259 laga di berbagai ajang, dan mencetak 115 gol.

Maradona mempersembahkan berbagai gelar bergengsi untuk klub Italia Selatan itu. Beberapa gelar tersebut di antaranya, dua scudetto, dan satu Piala UEFA (Liga Europa).

Pantas saja pasukan biru sangat kehilangan. Bagi penduduk lokal di Naples, Maradona bukan sekadar orang Argentina, tapi sudah menjadi bagian dari mereka.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat