Pasukan TPNPB-OPM berpose di pedalaman Kabupaten Nduga, pertengahan Mei 2020. | Istimewa/TPNPB-OPM

Nusantara

Bupati: Warga Puncak Ketakutan

Hingga Ahad, jenazah pelajar korban penembakan di Puncak belum dievakusi.

JAYAPURA -- Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik berharap kasus penembakan dua pelajar sekolah menengah atas (SMA), Manus Murib dan Atanius Murib, segera terungkap. Sebab, kejadian yang menewaskan Atanius Murib itu membuat masyarakat tidak bisa leluasa beraktivitas karena takut.

Willem mengimbau masyarakat untuk membantu TNI-Polri agar pelaku penembakan pada Jumat (20/11) dapat segera terungkap. "Masyarakat diminta bantu aparat keamanan untuk mengungkapkan siapa pelaku penembakan terhadap para pelajar sehingga kasusnya terang," kata Wandik, Ahad (22/11).

Kedua pelajar SMA 1 Ilaga itu ditembak oleh orang tidak dikenal saat menuju kampungnya di Distrik Agandume pada Jumat pagi. Hingga Ahad kemarin, jenazah Atanius Murib masih tergeletak di tempat kejadian perkara (TKP), sedangkan Manus Murib masih dirawat di RSUD Timika. 

Willem mengaku prihatin dan sedih dengan penembakan yang dialami kedua pelajar tersebut. Ia berharap Manus Murib kuat dan dapat memberikan keterangan yang sebenarnya kepada aparat. "Pemda sendiri sudah memfasilitasi agar keluarga dapat mengevakuasi jenazah Atanius Murib yang dilaporkan masih berada di TKP sehingga dapat dibawa dan dimakamkan," kata dia.

Kepala Polres Puncak AKBP Dicky Saragih mengakui, jenazah Atanius belum dievakuasi. Ada 16 orang warga sipil, termasuk keluarga korban yang sudah berkumpul. Namun, hingga Ahad siang, mereka belum berangkat ke lokasi. "Belum ada informasi lanjut dari keluarga mengapa tim tersebut belum berangkat," kata Decky, kemarin.   

Menurut dia, sudah ada kesepakatan pada Sabtu (21/11) yang menyatakan evakuasi akan dilakukan keluarga dan warga. Aparat keamanan tidak dilibatkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. TKP, kata dia, masih dikuasai kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 jam.

Dicky mengatakan, Manus Murib dan Atanius Murib adalah pelajar SMK Gome kelas XI. Sebelum dievakuasi ke Timika, Manus Murib sempat menuturkan, penembakan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIT saat keduanya hendak menuju Distrik Agandume. Saat itu, kata Dicky, tiba-tiba mereka berdua ditembak dari ketinggian. Tembakan itu mengenai keduanya. Atanius meninggal, sedangkan Manus mengalami luka tembak dan berpura-pura mati. 

Para penembak, kata Dicky, sempat mendekati kedua tubuh yang tergeletak tersebut. Mereka menaruh senjata laras pendek di tubuh Manus, lalu memotretnya. Setelah para penembak pergi, Manus kemudian berlari hingga ditolong warga di Kampung Jakimaki dan membawanya ke Puskemas Ilaga. 

"Korban Manus tiba di Puskesmas Ilaga sekitar pukul 18.00 WIT dengan diantar warga dan pendeta," katanya. Pelaku penembakan, kata dia, sampai saat ini belum diketahui.  

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa pada Sabtu (21/11) mengatakan, pelaku penembakan adalah KKSB. "Dari laporan yang kami terima, penembakan dilakukan KKB," kata Suriastawa. Aksi KKSB itu diduga bermotif intimidasi karena tidak mendapatkan dukungan dari warga setempat. 

KKSB juga diduga berupaya memutarbalikkan fakta dengan menuduh aparat keamanan sebagai pelaku penyerangan tersebut. "Pemutarbalikan fakta dan playing victim melalui media massa selalu menjadi trik dari kelompok pro-KKB dan pendukungnya di dalam dan luar negeri untuk menyudutkan Pemerintah Indonesia," kata dia.  

Sementara itu, Kepala Polda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku belum bisa memastikan siapa pelaku penembakan tersebut. Waterpauw telah memerintahkan penyelidikan kasus tersebut kepada Polres Puncak. Menurut dia, pengungkapan akan membutuhkan waktu karena lokasi yang jauh dan kondisi geografis yang sulit. 

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjelaskan, aparat bersama keluarga korban sempat akan menuju lokasi pada Sabtu untuk mengecek keadaan Atanius Murib. Namun, keluarga meminta personel polisi tidak ikut karena khawatir akan terjadi kontak tembak dengan KKSB. "Terkait peristiwa ini masih didalami oleh penyidik Satreskrim Polres Puncak," kata Kamal. 

Provinsi Papua selalu menjadi perhatian setiap menjelang akhir tahun. Hal itu berkaitan dengan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang ditengarai sebagai induk KKSB, setiap 1 Desember. Beberapa tahun terakhir, berbagai peristiwa besar terjadi menjelang dan sesudah tanggal tersebut.

Sementara, pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM menuding bahwa aparat TNI yang melakukan penembakan terhadap Atanius dan Manus. Kronologi versi TPNPB-OPM, para remaja itu bertemu dengan aparat di Gunung Yaiki Maiki di Kabupaten Puncak. Para remaja itu kemudian ditembak.

"Dalam hal ini, kami dari pihak TPNPB-OPM sampaikan kepada publik bahwa yang tembak warga sipil di Ilaga adalah anggota TNI-Polri. TNI-Polri harus bertanggung jawab,"kata Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat