Pekerja medis mengumpulkan sampel tes swab di Medan, Sumatra Utara, Senin (16/11). | EPA-EFE/DEDI SINUHAJI

Nasional

Wiku: Kasus Covid Meningkat 17,8 Persen Pekan Ini

Satgas Covid-19 meminta seluruh daerah agar terus menekan angka kasus baru.

JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah kasus positif secara nasional pada pekan ini jauh meningkat dibandingkan pekan sebelumnya. Satgas mencatat, terjadi peningkatan kasus positif pekanan yang signifikan ketimbang pekan sebelumnya.

“Peningkatan kasus positif sebesar 17,8 persen. Peningkatan ini cukup signifikan dibanding biasanya jika terjadi kenaikan kasus positif hanya di kisaran 5-8 persen saja selama ini,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (17/11).

Wiku pun meminta agar peningkatan kasus positif ini menjadi perhatian seluruh pihak. Terjadinya peningkatan kasus positif ini membuktikan bahwa Covid-19 masih ada di Indonesia. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar tak lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan dengan menahan diri untuk tidak berkerumun.

“Kita tidak boleh lengah dan merasa aman-aman saja untuk berkerumun dan tidak menjaga diri,” ucapnya.

Satgas bahkan mencatat, peningkatan kasus positif pada pekan ini jauh lebih tinggi dari pekan lalu, yakni 2.377 kasus. Pada pekan lalu, kenaikan tertinggi ‘hanya’ 919 kasus baru jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Sejumlah daerah yang kini menjadi perhatian karena berkontribusi tertinggi dalam kenaikan kasus positif pada pekan ini, yakni Jawa Tengah dengan kenaikan 2.377 kasus baru, Jawa Barat naik 875 kasus, DKI Jakarta naik 778 kasus, Banten naik 262 kasus baru, dan juga Lampung yang naik 204 kasus.

“Ini adalah hal yang penting yang harus kita segera selesaikan, mengingat provinsi-provinsi ini terutama provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, dan Banten adalah provinsi dengan kota-kota besar yang padat penduduk dan kegiatan sosial ekonominya sudah berjalan,” jelas dia.

Wiku pun meminta seluruh daerah agar terus menekan angka kasus baru. Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat menindak tegas masyarakat yang berkerumun dan tidak menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. “Jangan sampai apa yang kita alami pada pekan lalu, terulang kembali di pekan-pekan berikutnya,” tambah dia.

Pemprov Jawa Tengah bakal menambah 10 kamar isolasi dan dua fasilitas Intensive Care Unit (ICU) di tiap rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 milik pemerintah. Dengan demikian, total akan ada penambahan sekitar 520 kamar isolasi dan 104 fasiltas ICU di Jawa Tengah.

“Hal ini dilakukan untuk menambah kapasitas serta daya tampung fasilitas penanganan pasien Covid-19,” jelas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar juga mengakui, kasus Covid-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir. Tercatat di pekan ke-44 ada tambahan 2.319 kasus, pekan ke-45 naik menjadi 3.903 kasus, dan pekan ke-46 sekitar 3.646 kasus. Namun, Ganjar mengeklaim, kenaikan itu juga disebabkan karena tes yang masif.

photo
Petugas kesehatan mengambil sampel rapid test antigen yang dilakukan di UPT Laboratrium Kesehatan NTT di Kota Kupang, NTT, Senin (16/11). Pemerintah NTT mengratiskan rapid tes antigen bagi ratusan wartawan di Kota Kupang untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di kota itu. - (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Selain menambah kapasitas kamar isolasi dan ICU, Jawa Tengah juga akan melakukan antisipasi terhadap berlangsungnya kegiatan keagamaan dan kegiatan liburan yang dilakukan di akhir tahun. Ia meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mendata dan melaporkan semua agenda kegiatan di daerahnya masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengeklaim, sampai saat ini tingkat okupansi rumah sakit di Jawa Tengah masih tergolong aman. Namun, penambahan tempat tidur isolasi dan ICU tetap dilakukan. Sebab, kata dia, data kasus Covid-19 cukup fluktuatif per harinya. 

Dari koordinasi dengan 52 direktur rumah sakit milik pemerintah daerah di Provinsi Jawa Tengah, semua telah menyepakati adanya penambahan fasilitas untuk penenganan pasien Covid-19. Penambahan tempat tidur isolasi dan fasilitas ICU tersebut sekaligus beserta dengan berbagai peralatan pendukung medis yang dibutuhkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat