Rangkaian LRT yang siap diuji coba di Jakarta, Rabu (11/11). Moda transportasi massal itu ditargetkan beroperasi penuh sekitar bulan Juni 2022 dikarenakan masih terganjal pada dua titik pembebasan lahan yakni kawasan Dukuh Atas dan Bekasi yang diperuntukk | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

Empat BUMN Menggarap LRT

Progres LRT Jabodebek garapan Len Industri, Adhi Karya, Inka, dan KAI hampir 80 persen.

 

JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Len Industri (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Inka (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali menguji coba penggunaan sistem persinyalan lintas rel terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII-Stasiun Harjamukti di Jakarta, Rabu (11/11).

Pejabat pembuat komitmen (PPK) pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I Kemenhub, Ferdian Suryo Adhi, mengatakan, progres sampai saat ini sudah mendekati 80 persen pembangunan secara keseluruhan. Ia berharap tahun ini semua konstruksi sipil sudah selesai di jalur utama dan selanjutnya mengejar progres terkait pembangunan stasiun.

“Tahun depan fokus utamanya di sistem persinyalan, di mana Len Industri adalah salah satu subkon utamanya yang harus betul-betul mengejar progres agar LRT dapat mulai beroperasi tepat waktu,” kata Ferdian di Jakarta, Kamis (12/11).

Ferdian menyampaikan, progres pembangunan berjalan baik. Ia menambahkan, Len Industri sudah terbukti dalam bekerja sama puluhan tahun di bidang perkeretaapian. Ferdian berpesan sistem moving block yang dikembangkan diharapkan bisa membawa Len kembali ke tujuan awalnya.

Ia berharap Len Industri tidak hanya melakukan instalasi, tetapi juga mengembangkan sistem atau produknya sendiri hingga kelak diakui dan dipergunakan secara luas bahkan sampai tingkat Asia dan Eropa. “Kolaborasi empat BUMN (Adhi Karya, Len Industri, Inka, dan KAI) sekarang ini sudah bagus. Mengejar tahapan seperti saat ini pun sudah bagus dan sudah jauh lebih advance dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Ferdian.

Ferdian mengharapkan kolaborasi seperti ini makin baik karena sistem yang akan dipergunakan di LRT adalah moving block. Sistem ini tidak hanya memiliki interkoneksi sinyal dan prasarana, tetapi juga integrasi dengan pergerakan kereta serta buka-tutupnya pintu PSD (platform screen doors) maupun pintu kereta. Selain itu, saat kondisi darurat, sistem ini harus bisa memutus aliran listrik menggunakan blue light station atau emergency cut-off.

Direktur Operasi II Len Industri Linus Andor Mulana S menyambut positif dorongan Ferdian. Ia mengatakan, perusahaan akan melakukan yang terbaik dalam pengerjaan sistem operasi di LRT Jabodebek ini.

photo
Seorang pekerja melintas di dalam kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) saat akan melaksanakan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Stasiun LRT TMII, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Menurut Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson, Moda transportasi massal itu ditargetkan beroperasi penuh sekitar bulan Juni 2022 dikarenakan masih terganjal pada dua titik pembebasan lahan yakni di kawasan Dukuh Atas dan Bekasi yang diperuntukkan sebagai depo - (M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO)

Linus menyampaikan, pandemi Covid-19 yang terjadi memberikan sedikit pengaruh bagi tim. Penyelesaian pekerjaan menjadi sedikit terhambat karena pada dasarnya pekerjaan persinyalan bisa dimulai jika pekerjaan ruang lingkup lainnya sudah selesai.

“Namun, secara overall (keseluruhan) kami tidak merasa ada dampak yang signifikan terhadap pekerjaan kami,” kata Linus menegaskan.

Linus menjelaskan, LRT Jabodebek merupakan interkoneksi kawasan perkotaan di sekitar wilayah Jakarta, baik arus masuk maupun keluar. Pembangunan moda transportasi LRT Jabodebek tak sendirian.

“Jangan lupakan pula kelak akan ada interkoneksi di Halim Perdanakusuma, KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina), Stasiun Cikopo, KRL (kereta rel listrik) commuterline, bus Transjakarta, dan yang ultimate adalah untuk pengembangan pembangunan ke depan, yaitu interkoneksi di Dukuh Atas, di mana akan berdekatan dengan LRT Jakarta, MRT (moda raya terpadu), kereta bandara, Stasiun KRL Dukuh Atas, dan tentunya dengan Transjakarta,” kata Linus.

Uji coba LRT Jabodebek kali ini dimaksudkan untuk menguji sistem operasi Grade of Otomation 0 (GOA 0) sebagai fase awal menuju sistem automasi GOA 3. Menurut Linus, uji coba persinyalan tersebut merupakan fase awal untuk mempersiapkan sistem GOA 3 secara menyeluruh.

Sejumlah tahapan lebih lanjut bertujuan memastikan setiap wesel hingga automatic train protection dapat berfungsi dengan baik. Dengan demikian, otomatisasi GOA 3 dapat beroperasi penuh sesuai target pada Juni 2022 mendatang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat