Kendaraan berhenti di dekat tiang pancang monorel di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (3/11). Tiang pancang proyek monorel yang terbengkalai itu dimanfaatkan sebagai billboard untuk menyosialisasikan vaksin Covid-19. | Republika/Putra M. Akbar

Tajuk

Vaksin dan Ancaman Gelombang Kedua

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah menyiapkan dana Rp 34,23 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19 serta vaksinasi. Anggaran tersebut terdiri dari Rp 5 triliun yang tahun ini dikucurkan dan Rp 29,23 triliun tahun depan.

Tidak itu saja, pemerintah juga sudah melakukan pencadangan untuk pengadaan vaksin untuk tahun ini dan tahun depan. Anggarannya berasal dari skema burden sharing antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mengenai belanja public goods sektor kesehatan. 

Kita berharap anggaran yang telah disiapkan oleh pemerintah cukup sehingga dapat mendukung kesuksesan dalam pengadaan vaksin dan vaksinasi. Sebab, sampai saat ini ketersediaan vaksin dan vaksinasi yang sukses menjadi andalan terbesar dalam menghadapi wabah Covid. Tanpa adanya vaksin dan vaksinasi ke masyarakat, virus Covid diperkirakan masih akan mewabah dan sangat berpengaruh terhadap aktivitas seluruh warga di dunia ini.

Seperti kita ketahui, wabah Covid tidak hanya menyerang sendi-sendi sektor kesehatan di berbagai negara belahan dunia saat ini. Namun juga menyeret sektor-sektor kehidupan lainnya. Salah satu sektor yang paling terpengaruh adalah ekonomi.

Sejumlah negara yang selama ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, dihempaskan oleh wabah Covid menjadi negara yang mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut minus. Indonesia juga masuk dalam kategori resesi untuk pertama kalinya sejak krisis moneter di tahun 1998.

 
Indonesia juga masuk dalam kategori resesi untuk pertama kalinya sejak krisis moneter di tahun 1998.
 
 

Sejumlah negara di Eropa yang mencoba bangkit dari hantaman wabah Covid harus berjuang lebih keras lagi saat ini. Padahal mereka sedang berupaya untuk kembali memulihkan perekonomian dengan membuka aktivitas ekonomi setelah melakukan lockdown di sekitar bulan April sampai Juni 2020. Peningkatan jumlah orang yang terjangkit Covid dalam beberapa waktu terakhir membuat beberapa negara di Benua Biru kembali menerapkan lockdown.

Gelombang kedua ancaman serangan Covid  jelas memukul negara-negara Eropa. Mereka terpaksa kembali mengeluarkan aturan ketat dengan membatasi warganya keluar rumah dan menutup sejumlah aktivitas bisnis.

Negara-negara yang memiliki empat musim tersebut sedang ketar-ketir akan potensi meluasnya wabah Covid karena memasuki musim dingin yang diperkirakan virus akan lebih mudah berkembang. Kebijakan lockdown untuk kedua kalinya ini akan mengancam semakin banyak warga yang kehilangan pekerjaan. Pada akhirnya jumlah pengangguran kian meningkat.

Kita berharap Indonesia tidak termasuk negara yang berpotensi mengalami serangan gelombang kedua wabah Covid. Kita sangat diuntungkan karena tidak memiliki musim dingin yang menjadi salah satu faktor mempercepat mewabahnya virus Covid-19. Walaupun demikian, penerapan protokol kesehatan secara ketat harus dilakukan oleh pemerintah dan dipatuhi oleh seluruh masyarakat.

 
Kita sangat diuntungkan karena tidak memiliki musim dingin yang menjadi salah satu faktor mempercepat mewabahnya virus Covid-19.
 
 

Tanpa kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan, jumlah masyarakat yang terjangkit wabah Covid-19 berpotensi cukup besar. Data yang dikeluarkan oleh Satgas Covid kemarin pun menyebutkan bahwa jumlah yang positif Covid-19 masih di atas 4.000 orang.

Masih butuh kerja keras seluruh lapisan baik instansi pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah tidak meluasnya wabah Covid sampai akhirnya program vaksinasi dilakukan ke masyarakat.

Kita pun berharap, nantinya proses pembuatan vaksin dan program vaksinasi berjalan sukses. Jangan sampai, dana puluhan triliun yang telah disiapkan pemerintah tidak mampu mengatasi wabah Covid hanya karena kegagalan dalan proses pembuatan vaksin dan vaksinasi.

Karena itu, pemerintah harus memiliki program vaksin ini dengan sempurna. Jangan sampai ada kekurangan di sana sini yang berpotensi memperlambat proses pengendalian wabah Covid. Padahal kita semua sepakat pengendalian wabah Covid yang berhasil menjadi modal kunci untuk memperbaiki ekonomi nasional.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat