Ilustrasi tes swab untuk mengetahui seseorang terkena covis-19 atau tidak. | ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO

Jakarta

Karyawan Terserang Covid-19, Kantor Tirta Pakuan Tutup

Lima karyawan yang positif covid-19 diisolasi dan menjalani pengobatan hingga sembuh.

SHABRINA ZAKARIA

BOGOR -- Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor menemukan lima karyawan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan positif Covid-19. Alhasil, kantor Perumda Tirta Pakuan harus tutup tiga hari mulai Rabu (11/11).

"Satu sudah sembuh, empat masih sakit. Dari lima orang, empat pegawai PDAM, satu outsourcing bagian call center," kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, saat dikonfirmasi pada Rabu.

Dedie menjelaskan, lima karyawan yang positif Covid-19 merupakan hasil dari tes usap (swab test) yang dilakukan Perumda Tirta Pakuan. Pada Rabu (3/11), kata dia, ditemukan satu pegawai positif Covid-19 dari hasil tes usap yang digelar sebelumnya. "Kemudian dilakukan tracing dan di-swab yang lain. Baru tanggal 9 November kelacak lagi," tuturnya.

Setelah itu, sekian karyawan yang berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 menjalani tes usap. Hasilnya, ditemukan lagi empat karyawan positif Covid-19. Menurut Dedie, langkah penutupan antor Perumda Tirta Pakuan, termasuk di bagian pelayanan dilakukan untuk sterilisasi bangunan. Selama kantor ditutup, petugas akan melakukan penyemprotan disinfektan dan penyinaran dengan sinar ultraviolet untuk membasmi virus korona.

Supaya tidak mengganggu layanan masyarakat, Dedie menuturkan, semua kantor kas pembantu diminta mengambil alih fungsi kantor pusat sementara. Adapun layanan di kantor Perumda Tirta Pakuan dijamin normal kembali mulai Sabtu (14/11)."Pelayanan dipindahkan ke kantor kas pembantu. Ada di Bogor Raya dan Jalan Pandu Raya serta kantor mal pelayanan publik (MPP)," ujar Dedie.

 

 

 

Pelayanan dipindahkan ke kantor kas pembantu. Ada di Bogor Raya dan Jalan Pandu Raya serta kantor mal pelayanan publik (MPP).

 

DEDIA A RACHIM, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Jawa Barat
 

Tidak ketinggalan, Dedie berpesan kepada pelanggan yang mengunjungi kantor Perumda Tirta Pakuan selama sepekan terakhir, untuk memeriksa kesehatannya. Khusus bagi mereka yang mengunjungi bagian pelayanan, kata dia, besar kemungkinan tertular karena berinteraksi dengan erat. "Tracing masih dilakukan. Sekarang karena sudah lebih dari tiga yang terkonfirmasi positif maka sudah masuk kategori klaster," ucap Dedie.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Deni Surya Sanjaya mengatakan, karyawan yang positif bukan empat, namun hanya tiga orang. "Jadi, yang terkonfirmasi positif itu ada satu orang pegawai yang terpapar dari atasannya. Sedangkan atasannya ini, terpapar dari mertuanya di rumah," ujarnya.

Deni mengeklaim, klaster Perumda Tirta Pakuan bermula dari karyawan yang tertular Covid-19 dari keluarganya, yang lebih dulu terkonfirmasi positif. Dia mengungkapkan, dua dari tiga pegawai itu merupakan pasangan suami istri. Sementara salah satu pegawai di bagian penagihan.

Pihaknya saat ini, selain melakukan sterilisasi, juga melakukan tes usap kepada 15 pegawai lainnya yang diperkirakan berinteraksi dengan pasien positif Covid-19. "Yang di-swab, pegawai di bagian pelayanan pelanggan sebanyak 15 orang. Mudah-mudahan semuanya negatif," kata Deni.

Calon direksi

Sebanyak 10 nama calon direksi dan tiga nama calon dewan pengawas Perumda Tirta Pakuan menjalani tes uji kelayakan dan kepatutan (UKK) di Kota Bogor pada Selasa-Jumat (10-13/11). Ketua Pansel Calon Direksi dan Dewas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Dody Ahdiat, mengatakan, sebanyak 13 nama yang menjalani tes UKK, sebelumnya telah lolos seleksi administrasi.

Menurut Dody, tes UKK meliputipsikotes, ujian tertulis, dan penulisan makalah, serta presentasi makalah yang bekerja sama dengan Universitas Ibn Khaldun. "Hasil tes UKK diumumkan pada 17 November 2020," katanya, kemarin.

Dody menambahkan, dari 10 nama calon direksi akan diseleksi menjadi lima orang. Sedangkan dari tiga nama calon dewan pengawas akan diseleksi menjadi dua orang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat