Sekjen PPP Arsul Sani (tengah), Ketua SC Muktamar IX PPP Ermalena (kanan) dan Ketua OC Muktamar IX PPP Amir Uskara (kiri) memberikan keterangan pers dalam peluncuran Muktamar IX PPP di Jakarta, Senin (2/11). | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Nasional

'Muktamar PPP Harus Taat Protokol Kesehatan'

DPP PPP juga telah menugaskan DPW partai di sana untuk membentuk panitia lokal.

JAKARTA -- Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mempersilakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan pada 18 hingg 21 Desember mendatang. Namun, Satgas Covid-19 mengingatkan agar panitia Muktamar IX tegas dalam penerapan protokol kesehatan. Sebab, muktamar rencananya akan menghadirkan 1.249 peserta.

Wiku meminta panitia muktamar berkoordinasii dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 di Makassar. Satgas tidak ingin ada penambahan kasus positif Covid-19 dari gelaran muktamar partai Ka'bah. "Jika penyelenggara sudah berkomitmen untuk taat protokol kesehatan silahkan dilakukan, asal tidak lupa melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas daerah setempat," ujar Wiku saat dihubungi, Senin (9/11).

Meski begitu, ia mengingatkan angka penularan Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia. Apalagi melalui acara yang menghadirkan massa, sehingga berpotensi menjadi klaster baru. "Intinya kegiatan besar tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan dan hal tersebut pasti meningkatkan risiko penularan," ujar Wiku.

Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar IX PPP, Achmad Baidowi mengeklaim, pemerintah daerah di Sulawesi Selatan telah mengizinkan pelaksanaan forum tersebut. "Pemerintah daerah telah memberikan izin pelaksanaan muktamar yang melibatkan massa banyak dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan," ujar Achmad Baidowi lewat keterangan tertulisnya, Senin (9/11).

photo
Sekjen PPP Arsul Sani (ketiga kanan), Ketua SC Muktamar IX PPP Ermalena (kedua kanan), Ketua OC Muktamar IX PPP Amir Uskara (ketiga kiri) dan jajaran pengurus lainnya menyaksikan logo Muktamar IX PPP di Jakarta, Senin (2/11). Muktamar tersebut akan dilaksanakan pada 18-21 Desemnber 2020 di Makasar dengan tema Mempersatukan Umat Membangun Indonesia, - (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

DPP PPP juga telah menugaskan DPW partai di sana untuk membentuk panitia lokal. Tugasnya, untuk membantu kelancaran muktamar yang salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum partai. "Pelaksanaan Muktamar IX PPP di Kota Makassar, 18-21 Desember 2020 terus dimatangkan, Insya Allah dalam waktu dekat panitia pelaksana akan melihat langsung rencana lokasi acara," ujar Baidowi.

Forum terbesar PPP tersebut rencananya memang digelar secara fisik bagi para pengurus DPP atau mereka yang diutus oleh DPW dan DPC partai. “Jadi semua harus berangkat ke lokasi muktamar, jadi sekali lagi harus berangkat ke lokasi muktamar. Jadi tidak ada itu muktamar virtual, yang ada muktamar sebagaimana mestinya,” tutur Ketua Steering Committee (SC) Muktamar IX PPP, Ermalena.

Diperkirakan ada sekira 1.249 peserta yang akan hadir langsung di lokasi Muktamar IX. Para pemilik hak suara yang akan memilih ketua umum partai diwajibkan datang langsung ke Makassar. “Muktamirin datang memberi hak bicara disana, memberi hak suara, memilih pimpinannya, dalam arti orang by orang. Setiap yang punya hak suara memberikan haknya di dalam acara yang kita laksanakan,” tegas Ermalena.

Meski diwajibkan hadir secara langsung, panitia dan peserta Mukatamar IX diwajibkan menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Seperti, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Mereka juga diwajibkan untuk melakukan tes usap dan dinyatakan negatif sebelum berangkat ke Makassar.

SC Muktamar IX PPP sudah membentuk beberapa tim untuk mengatur jalannya forum tersebut. PPP juga memastikan bahwa Muktamar IX yang salah satu agendanya memilih ketua umum PPP akan digelar sesuai jadwal. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat