Petugas menggunakan masker saat melayani warga menunaikan pembayaran zakat fitrah di Masjid Nurul Huda, Kebagusan, Jakarta, Rabu (20/5). | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Peran Figur Bisa Dongkrak Penghimpunan Zakat

Pengelolaan zakat merupakan strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

 

JAKARTA – Banyak strategi dan inovasi yang diterapkan untuk meningkatkan penghimpunan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Dalam pandangan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Bazis) DKI Jakarta, KH Ahmad Lutfi Fathullah, figur umat dapat memainkan peran signifikan untuk mendongkrak penghimpunan ZIS. 

Kiai Ahmad menegaskan hal itu saat menyampaikan pidato utama dalam Pra-Rapat Kerja Forum Zakat (FOZ) DKI Jakarta, Sabtu (7/11). Mengusung tema ‘’Optimalisasi ZIS DKI Jakarta'’, kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama FOZ dan Sekolah Amil Indonesia bersama Baznas (Bazis) DKI Jakarta itu berlangsung pada 7 dan 10 November 2020. 

Lebih lanjut, Kiai Ahmad menerangkan, Aa Gym di puncak ketenarannya begitu mudah mengumpulkan sedekah umat. Begitu pula Ustaz Yusuf Mansur dan Ustaz Arifin Ilham. Mereka mudah mengumpulkan sedekah umat pada masa puncak ketenarannya.

Sementara itu, lembaga zakat atau filantropi, seperti Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat dibangun bukan oleh figur. "Orang mungkin jarang yang kenal direktur Rumah Zakat atau Dompet Dhuafa," kata Kiai Ahmad.

Masyarakat, menurut dia, biasanya banyak yang kenal terhadap figur seperti Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat, ketimbang mengenal lembaganya. Sedangkan, lembaga zakat atau filantropi bisa memakai dua sentuhan, yakni melalui peran lembaganya dan figurnya.

 

 

 

Masyarakat  banyak yang kenal figur, seperti Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat, ketimbang mengenal lembaganya.

 

KH AHMAD LUTFI FATHULLAH, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Bazis) DKI Jakarta
 

 

Lembaga zakat dan filantropi sudah memiliki ustaz dan kiai dalam dewan syariah lembaga mereka. Biasanya yang dipilih menjadi dewan syariah pertimbangannya bukan figur popularitas, tapi memilih ustaz atau kiai yang lebih memahami zakat dan ekonomi Islam.

Akan tetapi, dikatakan Kiai Ahmad, perlu disadari bahwa orang yang paling mudah menghimpun dana umat adalah figur-figur umat. Berdasarkan pengalamannya mengikuti figur umat, mereka bisa menghimpun dana umat sebanyak Rp 1 miliar dengan mudah.

Kiai Ahmad mengatakan, Baznas (Bazis) DKI Jakarta mencoba melakukan pendekatan berbeda. "Kita gandeng masjid untuk jadi unit pengumpul zakat (UPZ), masjid-masjid besar diajak jadi UPZ," ujarnya.

Ia menjelaskan, para kiai dan ustaz yang ada di masjid-masjid tersebut diajak untuk ceramah dan mengajak umat untuk menunaikan zakat, infak dan sedekah. Sementara itu, kiai dan ustaznya bisa diberdayakan sesuai potensi dan kemampuannya dengan diberi modal usaha. 

Usai Kiai Ahmad menyampaikan pidato utama, Direktur Utama Deft.ID and Board of Advisor Amalsholeh, Dea Sunarwan memberikan pemaparan kepada peserta webinar tentang penghimpunan dana secara digital. Sebelumnya, Ketua FOZ DKI Jakarta, Irvan Nugraha dan Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah memberikan sambutan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat