Suasana umrah di Masjidil Haram Makkah pada masa pandemi | Saudi Ministry of Hajj and Umrah

Tajuk

Perkuat Protokol Kesehatan Umrah

Kesuksesan penyelenggaraan umrah pada masa pandemi menentukan langkah penyelenggaraan haji pada 2021.

 

Jamaah umrah perdana asal Indonesia telah menunaikan ibadah pada Rabu (4/11). Namun, ada tiga jamaah yang dikabarkan harus dikarantina oleh Pemerintah Arab Saudi selama tujuh hari. Menurut Konjen RI Jeddah Eko Hartono, ketiga jamaah tersebut positif Covid-19. Setelah melalui karantina dan dinyatakan negatif Covid-19, ketiga jamaah itu akan diperbolehkan untuk menunaikan umrah.

Kasus positif Covid-19 yang dialami tiga jamaah umrah asal Indonesia ini, tentu harus menjadi pelajaran penting bagi semua stakeholder penyelenggara umrah. Karena itu, penting bagi pemerintah dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk lebih ketat lagi dalam menegakkan protokol kesehatan bagi calon jamaah, yang akan terbang ke Tanah Suci. Jamaah yang tak memenuhi persyaratan secara kesehatan, seharusnya tak diloloskan untuk menunaikan umrah di tengah pandemi.

Kita tentu berharap, kasus jamaah umrah yang positif Covid-19 tak terulang. Bukan tak mungkin, Pemerintah Arab Saudi akan mempertimbangkan kembali izin umrah untuk Indonesia bila kasus serupa muncul lagi. Kalau hal itu terjadi, yang terdampak tak hanya jamaah yang sudah menahan rindu untuk beribadah di Tanah Suci, tapi biro travel umrah pun bisa kena imbasnya juga.

Kementerian Agama (Kemenag) dan Pusat Kesehatan Haji Kemenkes pun sudah seharusnya melakukan penelusuran terhadap masalah ini. Harus dicari penyebab tiga jamaah umrah perdana asal Indonesia positif Covid-19. Mengapa bisa terjadi dan di mana mereka terinfeksi? Bukankah mereka telah lolos tes usap sebelum berangkat? Berbeda dengan jamaah Indonesia, semua jamaah umrah asal Pakistan dinyatakan negatif Covid-19 oleh Pemerintah Saudi sebelum menunaikan umrah.

Kasus positif Covid-19 yang dialami tiga jamaah Indonesia ini harus menjadi bahan evaluasi semua pemangku kepentingan. Evaluasi harus mulai dilakukan sejak sekarang. Dengan demikian, kelompok terbang umrah berikutnya semua aman dari Covid-19.

Kepercayaan Kerajaan Arab Saudi yang memberi visa umrah kepada Indonesia harus dirawat dengan baik. Salah satunya, ya tentu dengan menegakkan protokol kesehatan yang ketat pada calon jamaah.

photo
Jamaah umrah melambaikan tangan mengarah kepada Hajar Aswad sebagai tanda telah menyelesaikan satu putaran tawaf di Masjidil Haram Makkah. - (EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF HAJJ )

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka mengatakan, akan melakukan penguatan informasi protokol kesehatan kepada masyarakat yang ingin berangkat umrah. Sosialisasi protokol kesehatan adalah kunci penting untuk mencegah calon jamaah umrah terinfeksi Covid-19 sebelum berangkat ke Tanah Suci. Masyarakat harus diedukasi dan diberi pemahaman bahwa umrah pada era pandemi harus dilalui dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya, menjaga kesehatan sebelum berangkat.

Sosialisasi ini adalah tugas pemerintah dan perusahaan travel yang tergabung dalam PPIU. Edukasi umrah pada masa pandemi harus gencar dilakukan melalui berbagai media, mulai dari media massa, media sosial, hingga pengajian, majelis taklim, dan khotbah Jumat. Gandeng para ulama dan tokoh masyarakat untuk menjelaskan pentingnya protokol kesehatan bagi calon jamaah umrah.

Edukasi lainnya yang perlu disampaikan kepada calon jamaah adalah pentingnya mematuhi aturan yang ditetapkan Kerajaan Saudi. Ketua Bidang Pengembangan Wisata Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Masrura Ram Idjal mengatakan, jamaah umrah Indonesia sempat ditegur otoritas Saudi karena keluar kamar hotel pada masa karantina.

Hal semacam ini tentu tak boleh terulang. Jika terulang, lagi-lagi hal seperti ini bisa berdampak negatif pada citra jamaah umrah kita. Kedisiplinan jamaah serta kemampuan biro travel dalam membimbing dan mengarahkan menjadi kunci penting dalam pelaksanaan umrah pada era pandemi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat