Seorang pekerja membongkar bus Transjakarta buatan Cina menjadi besi tua di Kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (3/11). Mesin, rangka, dan berbagai bagian bus ini kemudian akan dilebur didaur ulang menjadi bahan logam lainnya | Yogi Ardhi/Republika

Kisah Dalam Negeri

Diam-Diam Membakar Bus Bekas Transjakarta

Besi bekas bus Transjakarta akan dilebur.

OLEH SHABRINA ZAKARIA

Bau karet dan logam terbakar menyeruak di hidung Iman Hanafi (36 tahun), warga Pakuan Regency, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada awal Oktober 2020. Tidak hanya Iman, sejumlah tetangganya dari empat blok di sekitarnya juga merasakan hal yang sama.

Setelah merasakan bau yang tidak sedap selama sepekan lamanya, akhirnya Iman melaporkannya ke pihak pemerintah setempat yang terdekat, yakni Kelurahan Margajaya. Bau karet dan logam terbakar itu, rupanya berasal dari kuburan bus Transjakarta yang terletak tidak jauh dari perumahan Pakuan Regency.

Apalagi, lokasi tempat tinggal Iman berada tidak jauh dari kuburan bus, hanya dibatasi oleh Sungai Ciapus. Diketahui, di dalam kuburan bus tersebut tengah dilakukan pemotongan 300 ‘bangkai’ bus Transjakarta yang merupakan hasil tender pada 2013.

“Polusinya itu memang sampai ke tempat kami. Saya enggak tahu ya itu bakaran atau memang asap dari lasnya,” kata Iman kepada Republika, Senin (2/11).

Iman mengatakan, dirinya hanya sesekali melihat asap tipis dari lahan seluas hampir 2 hektare tersebut. Namun, dia menegaskan, bau yang dia dan tetangganya kerap hirup, terutama saat angin kencang berembus merupakan bau dari karet dan logam yang dibakar.

Setelah melapor ke Lurah Margajaya, Yudi M Somiki, laporan tersebut disampaikan ke Camat Dramaga, Ivan Pramudia melalui Kepala Desa Dramaga, Yayat. Kemudian, Ivan bergerak menuju lokasi pemotongan bus bersama dengan pemerintah setempat.

photo
Ratusan bus Transjakarta buatan Cina dibongkar menjadi besi tua di Kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (3/11). Mesin, rangka, dan berbagai bagian bus ini kemudian akan dilebur didaur ulang menjadi bahan logam lainnya - (Yogi Ardhi/Republika)

Saat meninjau ke lokasi, Ivan dan pemerintah setempat hanya menemui sejumlah pekerja yang tengah memotong dan membelah bus-bus yang sudah tampak lapuk. Namun sayangnya, di lokasi tidak ada yang mengaku sebagai penanggung jawab di sana. Ivan hanya mendapatkan informasi jika pekerjaan ini adalah hasil lelang yang dimenangkan oleh pengepul asal Surabaya yang tidak diketahui namanya.

“Terus terang mereka tidak pernah lapor ke kita. Dari 2018 tidak ada laporan. Kita tahunya dari teman-teman media kalau bus-bus itu,” kata Ivan ketika ditanya mengenai pekerjaan pemotongan bus.

Ivan akhirnya meminta para pekerja tersebut untuk memperbaiki proses pemotongan bus. Jika memang benar dilakukan pembakaran, dia meminta para pekerja untuk juga melakukan penyemprotan dengan air agar asap dari proses pekerjaan itu tidak terdampak ke warga sekitar. Apalagi, di seberang lokasi ini terdapat rumah sakit, yakni RS Karya Bhakti Pratiwi.

Republika sempat mendatangi lokasi pemotongan bus atau kuburan bus tersebut pada Senin. Di pintu depan yang terbuat dari seng, terdapat sebuah papan bertuliskan ‘Lokasi Ini di bawah pengawasan Advokat Lumban Tobing & Rekan’. Ketika masuk ke dalamnya, tampak ratusan bus Transjakarta yang lapuk berjejer, serta potongan-potongan besi, mesin, ban, dan pecahan kaca berserakan di tanah yang becek.

photo
Seorang pekerja membongkar bus Transjakarta buatan Cina menjadi besi tua di Kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (3/11). Mesin, rangka, dan berbagai bagian bus ini kemudian akan dilebur didaur ulang menjadi bahan logam lainnya - (Yogi Ardhi/Republika)

Salah seorang mandor berinisial R mengatakan, usai dipotong, rangkaian besi dan mesin dari bus yang tidak berfungsi itu akan dibawa ke sebuah daerah di Cakung untuk dilebur. Hingga akhir tahun ini, R ditargetkan untuk menyelesaikan sekitar 222 unit bus kecil. Sementara itu, bus-bus besar sisanya, dikerjakan oleh pekerja lain yang diketahui besinya akan dibawa ke Surabaya, Jawa Timur.

“Target kita dikasih waktu sampai akhir tahun, nanti kita akan kerjakan sampai ujung sana,” ujar dia sambil menunjuk ke deretan bus di ujung lahan kosong.

Kasi Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Dramaga, Ahmad Jayadi, turun bersama timnya untuk melakukan sidak pada Selasa (3/11). Namun, sama seperti Ivan, pekerja di sana mayoritas bungkam tidak mau memberi keterangan apa pun.

“Orang-orangnya nggak ada yang tanggung jawab di sana. Jadi, ditanya siapa penanggung jawabnya, pada nggak ngaku, pada takut,” kata Jayadi usai sidak, Rabu.

Berdasarkan pantauannya, dia tidak melihat adanya bus baru di lokasi pemotongan bus itu. Namun, tampak sejumlah truk besar yang akan mengangkut hasil potongan-potongan bus. Sehingga, dia mengimbau para pekerja di sana untuk berkoordinasi dengan pihak kecamatan setempat, Polsek, serta Danramil jika memang ada kegiatan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat