Manager Liverpool Juergen Klopp dilempar ke udara oleh pemainnya pada 2019. | REUTERS/Kai Pfaffenbach

Olahraga

Liverpool Menuju Jago Kandang

Dalam 47 lawatan terakhir ke Stadion Anfield, Liverpool hanya memetik satu kemenangan.

 

 

Empat puluh tahun silam, rekor jago kandang dengan tidak terkalahkan dalam 63 laga secara beruntun pernah diukir oleh Liverpool. Klub sepak bolah yang berbasis di Kota Liverpool ini merupakan peserta Liga Utama Inggris.

Didirikan pada tahun 1892 dan bergabung dengan Football League pada tahun berikutnya. Klub ini telah bermain di Stadion Anfield sejak pembentukannya yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool. Dunia mencatat klub ini memiliki pendukung fanatik yang tersebar di seluruh benua. Mereka dijuluki The Kop. Lagu kebangsaan Liverpool adalah "You'll Never Walk Alone".

Liverpool memiliki sejarah persaingan yang panjang dengan klub tetangganya Everton dan juga dengan Manchester United. Persaingan dengan klub sekota terkenal dengan nama Derby Merseyside. Sedangkan dengan Manchester United di kenal dengan sebutan North West Derby.

 

Periode paling sukses dalam sejarah Liverpool adalah pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika Bill Shankly dan Bob Paisley memimpin klub dengan sebelas gelar liga dan tujuh piala Eropa.

 

Klub ini juga merupakan juara dari Liga Utama Inggris musim 2019–2020. Liverpool telah memenangkan 6 trofi Liga Champions UEFA (dulu Piala Champions) dan merupakan klub dengan pemegang gelar juara Liga Champions UEFA terbanyak di Inggris dan ketiga di Eropa setelah Real Madrid dan AC Milan. Selain itu Liverpool juga pemegang 3 gelar juara Liga Eropa UEFA dan 4 gelar Piala Super UEFA.

 

Kini, Liverpool sedang menuju status juara kandang jika the Reds bisa tampil maksimal saat menjamu West Ham United, Ahad (1/11) dini hari WIB. Liverpool sudah mengantongi 62 laga terhindar dari kekalahan saat tampil di Stadion Anfield. Rekor itu berpeluang untuk berlanjut mengingat performa the Reds yang tengah on fire ditandai tiga kemenangan beruntun. 

"Kami tengah berada dalam momen yang pelik,” kata pelatih Liverpool, Juergen Klopp, seperti dilansir laman resmi klub, Jumat (30/10). 

Meski menyimpan optimisme untuk melanjutkan tren positif, Klopp sadar rentetan badai cedera yang membekap pemain pilarnya telah menjadi tantangan besar untuk dilewati. Setelah kehilangan Virgil Van Dijk, Klopp terancam kehilangan Fabinho karena mengalami cedera hamstring

Tekanan buat the Reds, terutama di posisi bek tengah, kian besar karena Joel Matip juga diragukan tampil di laga kontra the Hammers, akhir pekan nanti. Akhirnya the Reds tinggal memiliki Joe Gomez sebagai bek tengah yang masih fit di tim utama Liverpool. Meski sempat mengkritik pengaturan jadwal oleh Liga Primer Inggris, Klopp menegaskan, akan berusaha semaksimal mungkin menjawab tantangan minimnya opsi pemain di jantung pertahanan. 

“Begitu banyak laga yang harus dilakoni, tapi satu per satu pemain meninggalkan tim ini (karena cedera). Namun, dalam kasus kami, kami mesti meraih kemenangan di laga berikutnya. Kami akan memaksimalkan pemain yang kami miliki,'' ujar Klopp seperti dilansir laman resmi klub, Jumat (30/10). 

Merespons masalah, salah satu opsi yang bisa diambil Klopp adalah dengan menurunkan bek berusia 19 tahun, Rhys Williams. Kendati belum pernah tampil di Liga Primer Inggris, penggawa timnas Inggris U-20 ini sudah tampil di dua laga Liga Champions. 

Performa Williams pun dinilai cukup apik, termasuk saat mengantarkan Liverpool mencatatkan clean sheet saat membungkam Midtjylland, 2-0, tengah pekan ini. Namun, berbeda di sektor pertahanan, Klopp justru memiliki opsi pilihan pemain yang beragam di lini tengah dan depan.

Di lini depan, trio Sadio Mane-Roberto Firmino-Mohamed Salah kabarnya siap kembali ke starting line-up di laga kontra the Hammers seusai tampil sebagai pemain pengganti di laga tengah pekan ini. Selain itu, Jordan Henderson, yang hanya tampil selama 45 menit di laga kontra Midtjylland, juga akan dikabarkan bakal kembali menjadi starter. Terlepas dari tantangan internal yang tengah dihadapinya, Liverpool masih diunggulkan untuk bisa memetik poin penuh di laga ini. 

Apalagi, dalam 47 lawatan terakhir ke Stadion Anfield, the Hammers hanya bisa memetik satu kemenangan, dengan catatan 34 kali kalah dan 12 kali imbang. Tidak hanya itu, Liverpool juga begitu tajam kala tampil di Anfield. The Reds mampu mencetak setidaknya dua gol di 27 laga dalam 29 laga kandang terakhir di Liga Inggris. 

Pelatih West Ham, David Moyes, menyatakan ada rasa percaya diri yang menyelip pada pemainnya. Dua kemenangan dan dua hasil ini menjadi bukti bagi the Hammers untuk tidak berkecil hati menghadapi Liverpool di kandangnya. “Para pemain berada dalam kondisi terbaik, baik dari segi mental maupun fisik. Kami berharap bisa terus melanjutkan performa ini,'' kata Moyes di laman resmi klub. 

 

Misi penting Chelsea dan City

Selain Liverpool, dua kandidat terkuat peraih gelar juara Liga Primer Inggris musim ini, Chelsea dan Manchester City, juga akan melakoni laga pada pekan ketujuh Liga Primer Inggris, Sabtu (31/10) malam WIB. Chelsea akan melawat ke markas Burnley, sementara City akan menghadapi Sheffield United.  

Buat Chelsea, torehan clean sheet di tiga laga terakhir di semua ajang telah meningkatkan kepercayaan diri para penggawa the Blues di laga kontra Burnley. Terlebih, dalam dua laga terakhir di pentas Liga Primer Inggris, tim asal London Barat itu gagal meraih kemenangan setelah memetik hasil imbang. 

Sedangkan buat the Citizen, musim ini start terburuk pelatih Pep Guardiola sepanjang karier kepelatihannya. The Citizen hanya bisa memetik delapan poin dari lima partai awal di kancah liga. The Citizen masih belum menemukan konsistensi performa. 

Setelah berhasil memetik kemenangan atas Arsenal, 1-0, City malah ditahan imbang West Ham United, 1-1, akhir pekan lalu. Kendati masih memiliki tabungan satu laga, kegagalan memetik poin penuh di laga kontra Sheffield United tentu akan kian menyulitkan langkah the Citizen dalam upaya bertahan dalam persaingan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat