Ilustrasi dakwah yang merupakan inti pergerakan ormas Hidayatullah. | ANTARA FOTO

Khazanah

Hidayatullah Teguhkan Komitmen Keumatan 

Munas V Hidayatullah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

JAKARTA – Musyawarah Nasional (Munas) V Hidayatullah secara resmi dibuka di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah, Depok, Jawa Barat, Kamis (29/10). Kali ini, Munas Hidayatullah mengusung tema "Meneguhkan Komitmen Keumatan Menuju Indonesia Bermartabat". 

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Nashirul Haq  mengatakan, tema tersebut menunjukkan komitmen kuat untuk mewujudkan cita-cita pendiri negeri ini, yaitu terwujudnya Indonesia yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, berkeadaban, bersatu, dan berkeadilan sosial. 

"Inilah jiwa kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus terus diperjuangkan. Dan dengan inilah Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat," ujar Nashirul dalam sambutannya pada pembukaan munas yang juga disiarkan secara live melalui kanal Youtube Hidayatullah ID. 

Dia menerangkan, tema ini juga merupakan ungkapan rasa syukur, sekaligus kebanggaan atas kiprah Hidayatullah selama ini untuk memberikan sumbangsih nyata bagi kehidupan berbangsa. Bersama pemerintah dan masyarakat, Hidayatullah menjalankan misi mulia membangun Indonesia yang berperadaban. 

Lebih lanjut Nashirul mengatakan, kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini  sedang tidak baik. Pandemi Covid-19 yang telah memperparah kondisi ekonomi bangsa, menjadi sebuah realitas yang harus diterima dan dihadapi dengan kesabaran dan optimisme untuk bisa menanggulanginya.

Namun, Nashirul melanjutkan, dalam suasana penuh keprihatinan ini, sangat disayangkan ada sebagian dari bangsa ini yang membuat kebijakan bahkan undang-undang (UU) yang berpotensi merugikan dan memarginalkan rakyat Indonesia. 

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Hidayatullah menyeru pemerintah untuk kembali mendengar aspirasi dan jeritan hati rakyat dengan membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja sebagaimana yang diminta MUI, ormas Islam, dan elemen-elemen bangsa lainnya.  

"Bela kepentingan jutaan rakyat daripada jadi abdi segelintir konglomerat," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (29/10). 

Nashirul menambahkan, Hidayatullah selama 47 tahun telah memegang teguh kesetiaan, semangat mengabdi kepada Ilahi, berkhidmat untuk agama, umat, dan NKRI melalui berbagai program di bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan ekonomi keumatan. 

"Karenanya, komitmen Hidayatullah untuk umat bangsa ini tak perlu diragukan lagi," katanya. 

Ketua Panitia V Munas Hidayatullah, Wahyu Rahman, mengatakan, sejatinya pihaknya sangat ingin menghadirkan peserta sekitar 3.000 orang di Jakarta. Namun, karena pandemi, hal itu tak memungkinkan. 

Berdasarkan keputusan musyawarah Majelis Syura, munas kali ini digelar secara virtual. Pusat kegiatan munas kali ini bertempat di Kampus Ponpes Hidayatullah, Depok, dan secara serentak terdapat setidaknya 34 titik lain untuk kegiatan munas sebagai perwakilan wilayah DPW Hidayatullah. Munas memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, baik di pusat kegiatan di Depok maupun titik-titik lainnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat