Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Althagafi memaparkan rencana G20 yang membahas vaksin covid-19 dan pertumbuhan ekonomi global. | Republika/Prayogi

Internasional

G-20 Bahas Vaksin Covid-19 dan Pertumbuhan Ekonomi Global

Vaksin Covid-19 menjadi atensi G20 dan juga sejumlah permasalahan antarnegara.

Pertemuan G20 (Group of Twenty)  pada 21-22 November akan membahas persoalan vaksin Covid-19 dan upaya menumbuhkan ekonomi global pasca pandemi. Dua isu besar ini akan menjadi fokus utama kerja sama dan upaya strategis antarnegara untuk memulihkan kondisi dunia di tengah hantaman wabah Covid-19.

“Sebagai Negara penyelenggara, Saudi berkomitmen untuk menyelenggarakan pertemuan ini dengan sukses. Isu Covid-19, vaksin, dan pertumbuhan ekonomi merupakan permasalahan yang menjadi konsen bersama,” kata Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Essam Bin Ahmed Bin Abed Al-Thaqafi di Jakarta pada Selasa (28/10).

Komitmen tersebut sudah diutarakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz beberapa waktu lalu. Sudah ada pembicaraan mengenai dana 8 juta dollar AS untuk produksi missal vaksin Covid-19. Namun hingga kini, belum ada vaksin yang memadai. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan intensif membicarakan hal ini agar masyarakat dunia imun terhadap Covid-19.

Dalam pembicaraan antarnegara, Raja Salman yang menjadi pemelihara dua kota suci (Makkah dan Madinah) tersebut menegaskan bahwa G20 berkomitmen untuk pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya negara berkembang yang terhimpun dalam G20. 

G-20 terdiri dari 19 negara yang pertumbuhan ekonominya besar dari berbagai belahan dunia. Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Negara tersebut menjadi orang-orang kunci yang menentukan arah perkembangan ekonomi global 

Bermula dari krisis keuangan 1998, pertemuan Kelompok Tujuh Negara (G7) kemudian mengemuka bahwa mereka harus menjalin hubungan dengan Negara-negara lainnya. Kemudian dibentuklah G20 untuk membentuk kekuatan ekonomi dan keputusan berpengaruh. Kelompok ini mengumpulkan hampir 90 persen produk nasional bruto (PNB, GNP) dunia, 80% perdagangan global dan dua per tiga penduduk dunia.

 

 

Kerajaan Arab Saudi berkomitmen untuk menyelenggarakan pertemuan ini dengan sukses. 

 

ESSAM BIN AHMED BIN ABED AL-THAQAFI, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia
 

Sebagai forum ekonomi, G-20 lebih banyak menjadi ajang konsultasi dan kerja sama hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional. Terdapat pertemuan yang teratur untuk mengkaji, meninjau, dan mendorong diskusi di antara negara industri maju dan sedang berkembang terkemuka mengenai kebijakan-kebijakan yang mengarah pada stabilitas keuangan internasional dan mencari upaya-upaya pemecahan masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu negara tertentu saja.

Sejak 1999 kelompok ini dibentuk sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.

Untuk kali pertama, pertemuan ini akan diselenggarakan secara virtual. Berbagai infrastruktur terkait hal tersebut sudah disiapkan Kerajaan Saudi. “Kami ingin G20 menjadi solusi berbagai permasalahan global,” kata Essam.

Pertemuan antarnegara

Masing-masing anggota G-20 merumuskan tujuan umum (general-purpose) kepemimpinannya. Isu internasional akan menjadi fokus pembahasan mereka. Sementara forum diskusi, kelompok kerja dan pertemuan tingkat menteri selama masa Presidensi G-20 Arab Saudi berada di bawah tujuan umum tersebut, yakni  mewujudkan  peluang abad ke-21 untuk semua. 

Sebanyak 13 pertemuan virtual antara menteri dan pejabat dari sejumlah sektor di negara-negara kelompok G-20 menjadi atensi bersama. Indonesia telah berpartisipasi dalam semua pertemuan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Pertemuan para menteri kesehatan, pada tanggal 19/April/2020

2. Pertemuan para menteri pertanian, pada tanggal 21/April/2020

3. Pertemuan para menteri tenaga kerja, pada tanggal 23/April/2020

4. Pertemuan para menteri keuangan dan para gubernur bank sentral, pada tanggal 18/Juli/2020

5. Pertemuan para menteri luar negeri, pada tanggal 3/September/2020

6. Pertemuan para menteri yang bertanggung jawab atas sumber daya manusia, pada tanggal 10/September/2020

7. Pertemuan para menteri yang bertanggung jawab atas lingkungan, pada tanggal 12/September/2020

8. Pertemuan para menteri yang bertanggung jawab atas air, pada tanggal 12/September/2020 

9. Pertemuan para menteri yang bertanggung jawab atas kehutanan, pada tanggal 16/September/2020

10. Pertemuan menteri pariwisata, pada tanggal 7/Oktober/2020

11. Pertemuan pejabat ekonomi antariksa, pada tanggal 7/Oktober/2020

12. Pertemuan pejabat anti korupsi, pada tanggal 22/Oktober/2020

13. Pertemuan pejabat ekuitas (equity) pada tanggal 26/Oktober/2020

Selain itu, pada tanggal 4 November 2020, akan diselenggarakan dua pertemuan yaitu: 

1.  Pertemuan para menteri kebudayaan

2.  Pertemuan pejabat Badan Standardisasi dan Metrologi 

Kerajaan Arab Saudi telah menyampaikan undangan kepada Yordania, Singapura, Spanyol dan Swiss.  Undangan juga akan ditujukan kepada organisasi regional, termasuk Arab Monetary Fund dan Islamic Development Bank serta Republik Vietnam dalam kapasitasnya sebagai Presiden Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Republik Afrika Selatan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Uni Afrika, Uni Emirat Arab dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Kerjasama Teluk dan Republik Senegal dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kemitraan Baru Pembangunan Afrika (NEPAD).  

Organisasi internasional telah memberikan kontribusi yang signifikan secara historis dalam agenda KTT G20.  Oleh karena itu, organisasi-organisasi internasional yang diundang untuk menghadiri KTT 2020 tersebut mencakup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Dewan Stabilitas Keuangan (FSB), Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Grup Bank Dunia (WBG), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). 

“Kerajaan Arab Saudi, selama masa kepemimpinannya di KTT G-20, berkomitmen untuk memastikan keberlangsungan G-20 dalam  membumikan perspektif internasional secara luas dan komprehensif,” kata Essam

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat