Petugas kesehatan mengenakan APD lengkap untuk memeriksa penghuni Lapas Pekanbaru, beberapa waktu lalu. | ANTARA FOTO/FB Anggoro

Nasional

Ratusan Napi di Bali Terpapar Covid-19

Para napi akan mendapatkan pelayanan standar pasien Covid-19.

BALI -- Sebanyak 125 narapidana di lembaga pemasyarakatan (lapas) di Bali terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu berasal dari dua lapas, yaitu 91 orang positif di Lapas Kelas IIA Kerobokan dan 34 orang positif Covid di Lapas Perempuan Denpasar. Selain itu, enam petugas di Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar juga terkonfirmasi positif.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan, sebelumnya ada 627 warga binaan dan tahanan Lapas Kerobokan yang reaktif Covid-19, tetapi hanya 91 orang hasil yang hasil tes swab-nya positif. Sebanyak tujuh orang di antara yang positif Covid adalah warga negara asing.

Mereka berstatus orang tanpa gejala dan menjalani isolasi di aula dan blok Kuta dalam Lapas Kerobokan. "Semuanya dalam kondisi sehat tanpa gejala apa pun. Setelah 14 hari isolasi akan kita lakukan swab kembali. Jika hasil negatif maka warga binaan akan dikembalikan dalam sel masing-masing," kata Jamaruli di Lapas Kerobokan, Senin (26/10).

photo
Penghuni Lapas Pekanbaru, Riau, mengenakan masker sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19. - (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Ia menjelaskan, kapasitas aula lapas memuat sekitar 300 orang. Namun, hanya 60 orang yang diisolasi di sana. "Aulanya besar dan memadai, besar juga tempatnya. Kalau digabung, nanti bahaya, malah bercampur dengan yang sehat. Makanya kita tempatkan sendiri," ungkapnya. 

Sebanyak 34 napi positif di Lapas Perempuan juga diisolasi di blok khusus dalam lapas, sedangkan enam petugas menjalani isolasi di hotel dan dalam penanganan Dinkes Badung. Menurut Jamaruli, semua pasien dalam kondisi bagus. "Semua tidak ada kekhawatiran, walaupun positif, kondisi fisik mereka dalam kondisi baik," kata dia.  

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar, Lili mengatakan, mereka yang positif, menempati lima kamar yang disediakan khusus dengan kapasitas 10-15 orang per kamar. Sedangkan, untuk enam pegawai lapas diisolasi di hotel yang disediakan Dinkes Badung.

"Mereka wajib dicek suhu tubuhnya secara rutin oleh petugas dengan alat perlindungan diri (APD) lengkap, diberikan vitamin, berolahraga, dan jamu juga termasuk petugas di sini," kata Lili. Mereka juga diberikan jamu empon-empon buatan warga binaan lainnya untuk mendukung penyembuhan.

 
Mereka juga diberikan jamu empon-empon buatan warga binaan lainnya.
 
 

Jamaruli juga memastikan, para napi akan mendapatkan pelayanan standar pasien Covid. Mereka akan rutin mengonsumsi vitamin, berolahraga, dan berjemur untuk mendukung proses penyembuhan. Selain itu, lapas bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Badung untuk pemeriksaan kesehatan mereka secara rutin.

"Kami juga mengharuskan seluruh pegawai mandi sebelum masuk ke dalam lapas dan itu berlaku mulai hari ini (kemarin—Red). Selain itu, kita siapkan fasilitas mandi untuk pegawai, jadi jangan sampai nanti dari pegawai yang boleh keluar-masuk malah membawa (virus korona)," katanya.

Ia mengeklaim, sejauh ini kasus Covid-19 baru ditemui di dua lapas tersebut. Ia juga mengaku rutin melakukan pengecekan ke semua lapas dan rutan. "Kalau di tempat lain, tidak ada laporan," ujarnya. 

Kemenkumham juga belum memutuskan adanya pemindahan warga binaan, baik di Lapas Kerobokan atau Lapas Perempuan. Menurut dia, pemindahan itu perlu kendaraan khusus dan prosedur yang sangat hati-hati. "Tapi, pastinya sekarang ini kita pisahkan dulu tempatnya saja," kata dia.

Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali, Suprapto, warga binaan rawan mengalami stres sehingga imunitas tubuhnya menurun. Akibatnya, mereka mudah terjangkit virus korona. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat