Dua helikopter MH-60R Sea Hawks milik Angkatan Laut AS bersiap tinggal landas dari kapal induk USS Ronald Reagan dalam latihan di Laut Cina Selatan, Juli 2020 lalu. | EPA-EFE/MC2 Samantha Jetzer

Internasional

Stilwell: AS Pendukung Setia Kedaulatan Indonesia

Indonesia adalah negara penting sebagai pilar Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali perannya sebagai pendukung setia kedaulatan Republik Indonesia (RI). AS juga menyebutkan, Indonesia adalah negara yang penting antara lain karena sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan sebagai pilar Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Indonesia ada di lokasi kunci yang strategis. AS dan Indonesia memiliki visi bersama yaitu Asia Tenggara yang berdasar pada aturan, dan AS adalah pendukung setia kedaulatan Indonesia," ujar Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Timur dan Pasifik, David R Stilwell, yang dimuat laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS. 

Hal itu disampaikan Stilwell dalam briefing bersama petinggi lain dari Kemenlu AS, Kamis (22/10). Mereka membahas rencana kunjung Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke India, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia pada 25-30 Oktober.

Indonesia, kata Stilwell, "Memiliki suara yang berpengaruh bagi Muslim di seluruh dunia, Indonesia adalah contoh dari kebebasan beragama dan toleransi."

 
Indonesia adalah contoh dari kebebasan beragama dan toleransi
 
 

Stilwell mengingatkan bahwa AS dan Indonesia memiiki hubungan blateral yang kuat dan kemitraan dalam kontraterorisme. Dalam kunjungan kali ini, Pompeo akan bertemu Presiden Joko Widodo, Menlu Retno LP Marsudi, dan juga para wakil pengusaha AS di Indonesia. 

photo
Presiden Joko Widodo mengunjungi Kepulauan Natuna guna memeriksa kesiapan kapal tempur Indonesia menyusul penerabasan kapal-kapal Cina ke ZEE Indonesia pada Januari 2020 lalu.  - (INDONESIAN PRESIDENTIAL PALACE)

Menurut Stilwell, kerja sama AS tak lepas dari kesadaran akan domain dan aspek keamanan maritim. Ini meliputi Indonesia dan kawasan sekitarnya. Kerja sama AS dengan kawasan terus berlanjut dan ini membuat kawasan berani bersikap. Ia mencontohkan sikap tegas Indonesia yang menjaga haknya atas sumber daya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), termasuk hak mengambil ikan. 

"Kita sudah melihat Indonesia mendorong kluar kapal ikan Cina yang secara ilegal ada di ZEE," kata Stiwell. "Jadi ada hal yang telah kita lakukan dalam hal ini, yang mampu membuat negara-negara ini melakukan itu." 

Stilwell mengakui makin banyak kapal-kapal Cina yang secara ilegal masuk ke ZEE Indonesia di Natuna. ZEE ini bertumpang tindih dengan wilayah yang diakui Cina sebagai Sembilan Garis di Laut Cina Selatan (LCS). 

Indonesia memang bukan pengeklaim di LCS. Sedangkan LCS diklaim oleh enam negara, yaitu Cina, Taiwan, Filipina. Vietnam, Brunei, dan Malaysia. Menurut Stilwell, semua negara pengeklaim LCS mendukung upaya AS dalam memperjuangkan wilayah yang bebas dan terbuka. 

Ia mengatakan, ada wilayah lain yang juga menunjukkan pelanggaran ZEE, seperti di Galapagos dan wilayah-wilayah lain. Semua pelanggaran itu harus dihentikan.    

photo
Peta klaim Laut Cina Selatan - (Wikipedia)

"Itu harus dihentikan dengan cara mengidetifikasinya, menunjukkan ada masalah itu, menciptakan transparansi, dan membuat negara-negara mampu serta memberikan dukungan pada mereka untuk tegas dan menyuarakan sikap mereka," kata Stilwell. 

"Jadi sekali lagi, dukungan kami tidak hanya kepada Indonesia, namun juga kepada semua negara pengklaim di Asia Tenggara dan di mana pun, demi mencegah instabilitas dan konflik," kata Stilwell.

Menjelang kedatangan Pompeo, Presiden Direktur Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler dan wakil dari badan ekonomi AS juga akan berkunjung ke Indonesia. Kedatangan mereka adalah mewujudkan visi DFC untuk memperkuan kemitraan bilateral ekonomi. 

Jepang dan Australia

Yang disampaikan Kementerian Luar Negeri AS tersebut serupa dengan pesan yang disampaikan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam kunjungannya ke Indonesia beberapa hari lalu. Ia mengatakan, keterlibatan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sangat penting untuk memastikan kawasan Indo-Pasifik tidak dikuasai pihak tertentu.

"ASEAN terletak di tengah-tengah kawasan Indo-Pasifik dan menjadi wilayah kunci yang strategis untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Suga kepada segelintir media termasuk Republika, di Jakarta, Rabu (21/10). 

Menurut dia, Jepang telah menunjukkan partisipasi aktif lewat dukungan terhadap Pandangan ASEAN untuk Indo-Pasifik yang merupakan hasil prakarsa Indonesia, yang ditetapkan tahun lalu. “Dalam kabinet saya, komitmen itu tidak berubah sama sekali," ujarnya.

Ia menekankan, Jepang juga tidak akan membiarkan ada intimidasi dan kegiatan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS). "Jepang menolak semua kegiatan yang dapat meningkatkan ketegangan dan saya ingin menitikberatkan bahwa seluruh konflik di Laut Cina Selatan semaksimal mungkin harus diselesaikan dengan hukum internasional, bukan kekuatan dan intimidasi," ujar PM Suga menegaskan.

Jepang dan AS pada November nanti bakal terlibat dalam latihan tempur maritim di Samudera Hindia. Selain dua negara tersebut, India dan Australia juga bakal bergabung dalam latihan yang dikenal dengan nama "Quad" tersebut. Beijing telah secara terbuka mengkritik latihan tersebut dan mencapnya sebagai upaya pembentukan NATO di kawasan Pasifik.

Sedangkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison baru-baru ini menyampaikan dukungannya atas kunjungan PM Suga ke Vietnam dan Indonesia. "Senang melihat kunjungan perdana PM Suga ke sahabat-sahabat ASEAN kami, Indonesia dan Vietnam. Jepang dan Australia satu pandangan soal Indo-Pasifik yang terbuka dan damai,"tulis Morrison dalam cicitannya di Twitter pada Kamis (22/10).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat