Ilustrasi banjir bandang di Lebak Banten pada Januari 2020. | WELI AYU REJEKI/ANTARA FOTO

Nusantara

Jembatan Bangkitkan Ekonomi Lebak setelah Banjir Bandang

Dengan jembatan tersebut, Desa Talagahiang dan Sipayung Lebak akan terhubung.

 

 

JAKARTA — Warga Desa Talagahiang dan Sipayung Cipanas Lebak Banten berbahagia. Sebabnya, jembatan penghubung keduanya yang semula hancur diterjang banjir akan kembali dibangun. 

Banjir bandang tersebut merupakan bencana terparah pada Januari 2020. Air menggerus 245 hektare sawah, sejumlah bangunan yang ada di sekitar sungai. Akibatnya warga di sana mengalami kerugian seperti kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, dan juga akses.

Pada Maret, banjir bandang kembali terjadi. Namun tidak sebesar banjir bandang sebelumnya. Bencana yang kedua itu tidak menelan korban jiwa, dan hanya mengakibatkan genangan air hingga satu meter.

Setelah bencana alam itu selesai, warga membangun jembatan sementara dari bambu. Sarana tersebut cukup untuk dilalui warga dan satu unit kendaraan roda dua saja.

Kini jembatan dari bambu tadi akan diubah menjadi lebih bagus lagi. Jembatan akan dibuat dengan bahan baku beton yang kuat untuk dilewati kendaraan roda empat, bahkan lebih. 

Diharapkan infrastruktur ini akan memulihkan ekonomi masyarakat. Di antaranya dapat merangsang pertumbuhan aktivitas ekonomi warga sekitar. 

Tercatat bahwa keterhubungan Desa Talagahiang dan Sipayung telah memotivasi masyarakat melahirkan bisnis agrowisata berupa tempat makan dan pemancingan. Lokasinya di kisaran jembatan serta pinggir sungai. Sebagian dari mereka juga berbisnis keramba ikan.

Jembatan yang akan dibangun tersebut dinamakan Talagahiang XL. Yang mendanai pembangunannya adalah anggota Majelis Taklim XL (MTXL) yang diinisiasi Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Kerja sama keduanya adalah bagian dari program bantuan kebencanaan bagi warga Lebak yang sempat diterjang banjir bandang pada Januari lalu.

Inisiatif Zakat Indonesia, lembaga penghimpun dan pengelola zakat resmi nasional menjalin kerja sama dengan Majelis Taklim XL Axiata (MTXL) dengan membangun jembatan Talagahiang XL di Kecamatan Cipanas, Lebak, Banten. 

Kerja sama  yang terbangun antara IZI dan MTXL ini membantu kerja pemerintah daerah Lebak-Banten sekaligus menambah manfaat bagi warga setempat, terutama pengguna roda empat dan usahawan kecil-menengah.

“Semoga kerja sama pembangunan infrastruktur penghubung ini terus berkelanjutan, sehingga menghidupkan kembali urat nadi perekonomian warga sekitar yang dahulu sempat berjalan,”sambut H. Maman Suparman, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Banten, dalam keterangan tertulis pada Senin (5/10).

photo
Mohammad Yunus (kanan) Kepala Divisi Kebencanaan dan Kampung Zakat IZI, Maman Suparman (tengah), Kepala Dinas PUPR kabupaten Lebak, dan Nashrul Hendarsyah (kiri) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Talagahiang - (Inisiatif Zakat Indonesia )

Dana pembangunan Jembatan Talagahiang XL berasal dari dana wakaf yang dihimpun melalui para karyawan, manajemen, dan pelanggan setia XL Axiata yang ditujukan bagi kemaslahatan warga yang membutuhkan, seperti penanganan pascabencana.

Amir Majelis Taklim XL Axiata, Nashrul Hendarsyah, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan jembatan tersebut hendaknya dilakukan pada Februari kemarin. Namun isu corona yang mulai mewabah di seluruh dunia membuat mereka menundanya.

MTXL memang berencana membangun jembatan tersebut pada Februari. Namun, pandemi Covid-19 mengharuskan mereka untuk menunda rencana tersebut. "Hari ini membahagiakan saya, karena saya memiliki kesempatan berkontribusi membangun infrastruktur penghubung di kampong sendiri,” jelas Nashrul kepada hadirin peletakan batu pertama Pembangunan Jembatan Talagahiang XL.

Perwakilan IZI Mohammad Yunus mengatakan pembangunan jembatan akan dilakukan dengan meninggikan pondasi jembatan satu meter dari pondasinya yang semula. Tujuannya agar semakin kokoh dan aman.

Menurut Kepala Divisi Bencana dan Kampung  Zakat itu lagi, kerja sama dengan MTXL dilatarbelakangi atas komitmen lembaga zakat tempatnya mengabdi untuk terus memudahkan warga terdampak bencana, khususnya di Kecamatan Cipanas, Lebak-Banten. Karenanya, program yang dibangun tetap mengusung prinsip gotong royong dengan berzakat.

Pembangunan jembatan ini telah direncanakan serta dikomunikasikan dengan Pemerintah dari kedua desa dan pihak Kecamatan Cipanas. Perihal ini kemudian telah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Lebak, juga Ketua BPBD Lebak yang diteruskan kepada Bupati Lebak-Banten.

JembatanTalagahiang XL ditargetkan selesai pada Desember 2020. Pembangunan rencananya menghabiskan lebih dari setengah miliar rupiah tersebut diharapkan dapat menyambung akses warga sekitar di dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat