Jamaah gelombang pertama melaksanakan umrah di Masjidil Haram, Makkah, Ahad (4/10). | REUTERS/Yasser Bakhsh

Tajuk

Umrah Kembali

Semoga, kasus positif korona di negara kita, juga tak menjadi penghalang bagi keberangkatan jamaah kita ke Tanah Suci.

 

Pemerintah Arab Saudi resmi membuka kembali Masjidil Haram untuk jamaah umrah, Ahad (4/10). Kemarin, merupakan fase pertama untuk maksimal 6.000 jamaah menunaikan ibadah umrah setelah Saudi menutup tempat ibadah ini awal Maret lalu karena korona.

Pada fase awal, ini jamaah yang diizinkan berumrah adalah warga Saudi dan ekspatriat yang memiliki izin tinggal. Dikutip dari laman Aljazirah, televisi Pemerintah Saudi, menyiarkan, kurang dari 50 jamaah bertawaf sambil menjaga jarak antarjamaah.

Di masa normal, tawaf dilakukan ribuan jamaah dengan bahu saling bersentuhan baik waktu siang maupun malam. Di laman, Arab News dimuat pula foto sejumlah jamaah berkain ihram diperiksa kesehatan saat tiba di Jeddah, Sabtu (3/10).

Dalam pelaksanaan umrah ini, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyediakan lima titik kumpul, di antaranya Gaza, Ajyad, dan al-Shasha. Di titik-titik ini, jamaah didampingi tenaga kesehatan profesional di bus yang membawa mereka ke Masjidil Haram.

Sejumlah kamera termal dipasang di pintu-pintu masuk dan bagian dalam Masjidil Haram. Kamera ini digunakan untuk memantau suhu tubuh jamaah umrah dan dalam kondisi tertentu akan memberikan peringatan kepada petugas.

 
Maka, kita berharap jamaah Indonesia bisa masuk ke Masjidil Haram. Dengan demikian, semoga dengan pendekatan intensif pemerintah kita mampu meyakinkan Saudi agar jamaah umrah kita bisa segera berangkat.
 
 

Berselang 14 hari, Saudi berencana pada 18 Oktober mendatang mengizinkan maksimal 15 ribu hingga 40 ribu jamaah. Sedangkan fase ketiga, mereka bakal mengizinkan 20 ribu hingga 40 ribu jamaah menunaikan umrah, termasuk jamaah dari luar negeri.

Saudi dalam proses mendaftar negara mana saja yang memungkinkan jamaahnya bisa masuk. Ini dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya kasus korona. Saat ini, ada sejumlah negara yang memiliki kasus tinggi di dunia.

Di antaranya AS, Brasil, dan India. Jamaah umrah kita yang sempat tertunda keberangkatannya tentu berharap Indonesia masuk dalam daftar negara yang jamaahnya diizinkan untuk menjalankan umrah di Masjidil Haram.

Kemarin, Konsulat Jenderal RI di Jeddah menyatakan Saudi hingga kemarin belum memastikan negara mana saja yang tidak diperkenankan mengirimkan jamaahnya. Tentu Saudi akan berhitung matang soal daftar ini.

Sebab, mereka juga pasti akan berhati-hati melangkah agar masuknya kembali jamaah dari luar negara, tak menjadi klaster baru penularan Covid-19. Ini akan merugikan bagi mereka setelah melakukan penutupan selama enam bulan.

Maka, kita berharap jamaah Indonesia bisa masuk ke Masjidil Haram. Dengan demikian, semoga dengan pendekatan intensif pemerintah kita mampu meyakinkan Saudi agar jamaah umrah kita bisa segera berangkat.

Semoga, kasus positif korona di negara kita, juga tak menjadi penghalang bagi keberangkatan jamaah kita ke Tanah Suci. Jamaah tentu sudah memendam kerinduan spiritual untuk menunaikan ibadah di Masjidil Haram.

Maka, masuknya Indonesia ke dalam daftar negara yang bisa mengirimkan jamaah, akan membantu mereka menuntaskan kerinduan atas Tanah Suci.

Di sisi lain, idealnya pemerintah kita juga segera merampungkan protokol kesehatan haji dan umrah. Ini bakal menjadi rujukan bagi jamaah. Semoga protokol ini tuntas sebelum atau bersamaan dengan diizinkannya jamaah kita masuk Tanah Suci untuk berumrah. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat