Warga membawa beras yang diterimanya saat pemberian bantuan di Kelurahan Wergu, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Bantuan oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) sebanyak 155 ton beras kepada 15 | YUSUF NUGROHO/ANTARA FOTO

Khazanah

Baznas (Bazis) DKI Jakarta Bantu Biaya Pendidikan Mahasiswa 

Bantuan Banas untuk biaya pendidikan itu bertujuan meringankan beban para mahasiswa aktif asal DKI Jakarta.

 

 

 

JAKARTA – Mahasiswa Jakarta berpeluang mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Baznas (Bazis) DKI Jakarta. Bantuan tersebut dikucurkan melalui program bantuan biaya pendidikan tahun 2020.

Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Ahmad Sholih, menjelaskan, total dana yang disiapkan untuk program tersebut sebesar Rp 18 miliar. 

"Sekarang ini kita ada di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang semakin menurun. Sehingga kita mengeluarkan salah satu program untuk meringankan masyarakat DKI berupa beasiswa pendidikan," kata dia kepada Republika, Kamis (1/10). 

Dia menjelaskan, bantuan biaya pendidikan itu bertujuan meringankan beban para mahasiswa aktif asal DKI Jakarta agar mereka bisa melanjutkan proses perkuliahan. Apalagi, mahasiswa merupakan generasi masa depan bagi DKI Jakarta, juga Indonesia. 

Menurut Sholih, mahasiswa dengan KTP DKI Jakarta yang kuliah di perguruan tinggi manapun di seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta, bisa mendaftarkan diri pada program tersebut. Selain KTP Jakarta, persyaratan penting lainnya adalah berasal dari keluarga kurang mampu. 

Setiap mahasiswa yang lolos verifikasi akan mendapatkan bantuan dana senilai Rp 6 juta untuk masa satu tahun dengan empat tahap pencairan. Artinya, pencairan dana dilakukan per tiga bulan dengan dana yang diterima senilai Rp 1,5 juta. 

"Ini bentuknya bantuan biaya pendidikan saja. Memang tidak terlalu banyak, dan hanya untuk menambahkan saja. Tidak //full// untuk bayar biaya kuliah. Uangnya boleh digunakan untuk biaya hidup selama kuliah kalau sudah cukup biaya kuliahnya," katanya. 

Pendaftaran program bantuan pendidikan untuk mahasiswa ini telah dibuka sekitar dua pekan lalu dan ditutup pada 2 Oktober 2020. 

Sholih menyampaikan, sampai saat ini, ada sekitar 4.200 mahasiswa yang mendaftar program bantuan biaya pendidikan tersebut. Dia juga mengungkapkan, kuota penerima bantuan tahun ini kemungkinan akan ditambah. 

"Tahun ini kita tetap kuotanya 3.000. Tetapi, ternyata yang mendaftar itu sampai 4.200. Jadi, kemungkinan akan kita tambah kuotanya karena melihat semakin banyak yang membutuhkan. Kita bisa menambah kuota 1.000 lagi," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Saat Suharto Amjad, menginformasikan, sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia, Baznas (Bazis) DKI Jakarta telah menyalurkan dana sebesar Rp 25 miliar untuk membantu warga yang terdampak pandemi.

Ia pun memerinci, sebanyak Rp 8 miliar disalurkan kepada warga DKI Jakarta berupa sembako pada awal April lalu. "Ketika itu belum ada Bansos, jadi pas awal-awal Covid-19, sekitar Maret-April. Setelah itu, kita juga bantu marbut, muazin, dan guru ngaji sekitar Rp 6 miliar. Kemudian ditambah Rp 11 miliar untuk membantu para dhuafa, anak yatim piatu dan beberapa guru honorer," kata dia. 

Selain itu, lanjut Saat, Baznas (Bazis) DKI Jakarta juga menyiapkan dana Rp 1,8 miliar untuk merealisasikan program-program yang diajukan masjid-masjid dan majelis taklim. Ada 64 masjid dan 34 majelis taklim yang mengajukan program. Adapun dana yang disiapkan untuk satu proyek senilai Rp 20 juta.

"Jadi, mereka dilombakan untuk membuat program-program terbaik. Mereka yang memiliki program-program yang bagus itu kita tambahkan dananya untuk merealisasikan programnya."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat