Pemilik industri rumah tangga Bolu Ria Jaya mengangkat kue yang sudah mendapat sertifikasi halal di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (27/8/2020). Kementerian Perindustrian pada tahun ini melanjutkan program fasilitasi untuk industri kecil menengah (IKM) pangan | ANTARA FOTO/FB Anggoro

Khazanah

RI Berpeluang Kuasai Pasar Halal Dunia

RI unggul dalam hal sertifikasi halal dan menjadi rujukan banyak negara.

JAKARTA --  Tak hanya berkibar di pasar dalam negeri, produk halal Indonesia juga harus dapat menguasai pasar halal dunia. 

‘’Perlu kolaborasi antarelemen bangsa, pemerintah, industri, lembaga-lembaga lain untuk percepatan perdagangan halal di dunia,” ujar Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres), Lukmanul Hakim, saat menyampaikan arahan Wapres KH Ma’ruf Amin pada pembukaan webinar ‘’Perkembangan Ekspor Impor Produk Halal Indonesia dan Best Practice Kosmetik Halal’’ yang diselenggarakan Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (29/9).

Webinar menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan, Wakil Direktur LPPOM MUI Muti Arintawati, dan CEO Paragon Technology & Innovation Nurhayati Subakat.

Lebih lanjut Lukmanul mengatakan, dukungan infrastruktur yang memadai dan promosi yang besar diperlukan untuk mengakselerasi pertumbuhan produk halal nasional. Adapun infrastruktur yang dapat mengakselerasi produk halal antara lain ketersediaan kawasan industri, pelabuhan halal, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Pada saat yang sama, promosi industri halal harus mulai digencarkan pemerintah. “Salah satu sukses Malaysia menjadi peringkat satu dalam Global Islamic Economic Index karena peran pemerintah yang sangat besar dalam promosi,” kata Lukmanul melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (29/9). 

photo
Warga mengisi formulir sertifikasi halal secara on-line di kantor Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Jakarta, beberapa waktu lalu. - (Agung Supriyanto/Dok Republika)

Indonesia, lanjut dia, unggul dalam hal sertifikasi halal di dunia dan menjadi rujukan banyak negara. Namun, indeks ekonomi halal global menempatkan Indonesia di peringkat kelima sebagaimana data State of the Global Islamic Report 2019/2020.

Lukmanul mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan dukungan sertifikasi halal bagi UMKM secara gratis. “Kita berharap produk halal dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sehingga memiliki pendapatan dan daya beli di tengah pandemi,” kata stafsus wapres yang membidangi ekonomi dan keuangan ini. 

Dalam forum yang sama, Dirjen PEN Kemendag Kasan menyampaikan, Kemendag berfokus mendorong ekspor produk halal. Salah satunya melalui kerja sama dengan sejumlah negara, di antaranya Turki.

Kasan memaparkan, ekspor produk Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada 2019 mencapai 21,46 miliar dolar AS, sementara impor sebesar 19,47 miliar dolar AS sehingga surplus 1,98 miliar dolar AS.

CEO Paragon Technology & Innovation, produsen Wardah Cosmetics, Nurhayati Subakat berbagi pengalaman soal memproduksi dan memasarkan produk kosmetik halal, baik di dalam dan luar negeri. “Ekspor menjadi tujuan kami, tapi kami juga ingin menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Nurhayati. 

Saat ini, Wardah Cosmetics sudah menembus pasar Malaysia dan negara-negara ASEAN. Pasar kosmetik halal, menurut Nurhayati, juga terdampak pandemi Covid-19, terutama pada Maret-April 2020 ketika masa awal pandemi. “Namun, sejak Juni, pasar kembali naik walaupun belum 100 persen,” ungkap dia. Ia pun menegaskan, industri dan produk halal harus terus berinovasi untuk memenangkan pasar di dalam dan luar negeri.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat