Kandidat vaksin Covid-19 dipamerkan di stand Sinovac Biotech Ltd pada acara China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, beberapa waktu lalu. | EPA-EFE/WU HONG

Internasional

Cina Uji Vaksin Covid-19 ke Anak-Anak 

Pemerintah Cina sudah mengizinkan uji coba vaksin Covid-19 tersebut dilakukan.

BEIJING – Produsen vaksin dari Cina, Sinovac Biotech, berencana menggelar uji coba vaksin Covid-10 pada remaja dan anak-anak, akhir bulan ini. Sementara, uji coba terhadap orang dewasa diklaim sudah memasuki tahap akhir. 

Berdasarkan catatan uji coba yang dirilis pada Kamis (17/9), perusahaan yang tercatat dalam bursa saham Amerika Serikat (AS) itu akan menggelar uji coba gabungan tahap 1 dan tahap 2. Sinovac akan menyuntikkan Coronavac atau plasebonya ke 552 peserta yang berusia tiga hingga 17 tahun. Juru bicara Sinovac mengatakan, Pemerintah Cina sudah mengizinkan uji coba tersebut dilakukan.   

Menemukan vaksin yang berfungsi untuk seluruh populasi, termasuk anak-anak dan remaja sangat penting guna memutus rantai penularan virus yang telah menewaskan lebih dari 930 ribu orang di seluruh dunia. Anak-anak dan remaja dapat mengantarkan virus ke guru dan orang tua mereka.

photo
Kandidat vaksin Covid-19 dipamerkan di stand Sinovac Biotech Ltd pada acara China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, beberapa waktu lalu. - (EPA-EFE/ROMAN PILIPEY)

Masyarakat internasional tertarik, walaupun sejumlah pakar khawatir vaksin tersebut belum memenuhi semua standar keamanan. Selain di Cina, Coronavac juga diuji coba di Brasil, Indonesia, dan Turki. 

Sejauh ini, data menunjukkan, virus korona biasanya hanya menyebabkan gejala ringan pada anak-anak. Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pada sejumlah kasus virus ini juga membuat anak-anak masuk ke ruang perawatan darurat. 

Di Bahrain, Putra Mahkota Syekh Salman bin Hamad berpartisipasi dalam uji coba klinis vaksin Covid-19 fase ketiga di negaranya. Foto Syekh Salman saat disuntikan vaksin diunggah di akun Twitter resmi Kementerian Kesehatan Bahrain. Vaksin yang disuntikkan kepada Syekh Salman dan 6.000 sukarelawan lainnya adalah vaksin Sinopharm. 

"Setiap orang memiliki peran dalam keberhasilan upaya penanggulangan virus korona dalam semangat satu tim Bahrain," kata Syekh Salman, dikutip dalam unggahan tersebut pada Rabu, dilaporkan laman Al Araby.

Adapun Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku yakin negaranya dapat mulai mendistribusikan 100 juta dosis vaksin Covid-19 mulai Oktober hingga akhir tahun ini. 

Namun, pernyataan Trump bertentangan dengan keterangan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield. Ia menyebut, vaksin baru mungkin tersedia pada November atau Desember. Namun, vaksin tidak dapat diakses secara luas hingga kuartal kedua atau ketiga 2021.

Terkait perbedaan pendapat ini, Trump mengatakan, informasi yang disampaikan direktur CDC itu salah. "Itu hanya informasi yang tidak benar. Saya yakin dia bingung," ucap Trump. 

Saat ini, AS merupakan negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia. Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University, Negeri Paman Sam memiliki lebih dari 6,6 juta kasus dengan korban meninggal melampaui 196 ribu jiwa. Sedangkan, jumlah kasus secara global menyentuh kisaran 30 juta dan lebih dari 941 ribu kematian. 

Pulih dalam Lima Tahun

Kepala Bank Dunia Carmen Reinhart mengatakan, mungkin butuh lima tahun perekonomian global pulih dari dampak krisis pandemi Covid-19. Tetapi, ia juga mengatakan, ada beberapa faktor yang dapat pulih lebih cepat. 

"Mungkin rebound (pemulihan) dapat lebih cepat ketika semua langkah pembatasan yang terkait karantina nasional dicabut, tapi untuk sepenuhnya pulih butuh waktu lima tahun," kata Reinhart dalam konferensi jarak jauh yang digelar di Madrid, Kamis (17/9). 

Reinhart mengatakan, resesi yang disebabkan pandemi virus korona akan terjadi lebih lama di beberapa negara. Krisis ekonomi ini juga akan memperburuk ketimpangan ekonomi. Reinhart menambahkan, untuk pertama kali dalam 20 tahun, angka kemiskinan global meningkat. 

Sebelumnya, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi, ekonomi global tidak akan seburuk yang diperkirakan, terutama di Amerika Serikat dan Cina. Namun, krisis pandemi virus korona membuat banyak negara akan mengalami penurunan yang belum pernah mereka alami. 

Dalam laporan OECD Economic Outlook, Interim Report September 2020, disebutkan, pada tahun ini produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan turun 4,5 persen. Ini sedikit lebih baik dibandingkan kontraksi enam persen yang diperkirakan pada Juni.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat