Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, pekan lalu. | EPA-EFE/Chris Kleponis

Internasional

Terungkap, Trump Remehkan Covid-19

Trump mengaku, Kim bercerita dengan rinci tentang eksekusi pamannya sendiri.

WASHINGTON -- Komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di buku Rage tentang virus korona menarik perhatian publik. Rage yang ditulis wartawan senior Bob Woodward ini juga mengungkap pandangan Trump tentang pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, kerusuhan rasial, dan senjata misterius AS yang terbaru. 

Ada sejumlah topik lain yang diungkap Woodward berdasarkan 18 kali wawancaranya dengan Trump. Wawancara dilakukan antara Desember 2019 dan Juli 2020. Bocoran dari buku tersebut diungkap Washington Post dan CNN pada Rabu (9/9). 

Rage akan resmi diluncurkan pada 15 September. Buku ini merupakan sekuel dari Fear: Trump in the White House yang dirilis Woodward pada 2018. 

Woodward dikenal sebagai wartawan yang membongkar skandal Watergate di Gedung Putih. Liputan investigasi Woodward di Washington Post akhirnya membuat Presiden Richard Nixon mundur dari jabatannya. 

Dalam Rage, Woodward menulis, Trump mengaku terkesan pada Kim saat pertama bertemu dengannya di Singapura 2018. Kim, kata Trump, lebih dari sekadar cerdik. 

photo
Jurnalis Bob Woodward (kanan) dan rekannya Carl Bernstein, saat membongkar skandal Watergate pada 1973. - (AP)

Trump juga mengatakan, Kim bercerita tentang segalanya. Kim, kata Trump, bahkan membeberkan secara jelas dan rinci tentang bagaimana Kim membuat pamannya dieksekusi.

Laman 9News melaporkan, sang paman yang dimaksud adalah Jenderal Jang Song-thaek. Sang paman dieksekusi atas perintah Kim, keponakannya sendiri. Laporan menyebutkan, eksekusi dilakukan secara brutal pada 2013.   

Pada Juni para agen Federal AS mendesak para pengunjuk rasa untuk menyingkir dari lokasi aksi di Lafayette Square dekat Gedung Putih. Tindakan itu dilakukan guna memberi tempat bagi Trump untuk melakukan sesi pemotretan. Saat itu, dia dipotret di depan gereja sambil mengacungkan Injil. Momen tersebut sempat mengundang kontroversi di AS.  

Beberapa saat kemudian, Woodward bertanya kepada Trump, apakah dirinya sebagai seorang pria kulit putih memiliki tanggung jawab untuk lebih memahami kemarahan dan kepedihan yang dirasakan warga kulit hitam AS. 

"Tidak," jawab Trump. "Saya tidak merasa begitu sama sekali."

Ketika Woodward dan Trump membahas ketegangan antara AS dan Korut pada 2017, Trump mengatakan, "Saya sudah membangun sistem senjata nuklir yang belum pernah ada seorang pun di negara ini memilikinya. Kami memiliki barang yang kalian belum pernah lihat atau dengar sebelumnya. Kami memiliki barang yang (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan (Presiden Cina) Xi pernah dengar sebelumnya. Tidak ada seorang pun. Yang kita miliki ini amat luar biasa," kata Trump. 

Woodward kemudian menulis, sejumlah sumber yang tak disebutkan namanya membenarkan ucapan Trump. Militer AS, kata para sumber, memiliki sistem senjata rahasia baru. 

Para sumber tidak memerinci senjata tersebut. Namun, mereka terkejut karena Trump mengungkapkannya kepada Woodward. Pentagon masih enggan merilis pernyataan terkait hal itu. Mereka mengatakan, enggan memberi respons pada buku yang belum diterbitkan.

 
photo
Pengunjuk rasa sayap kanan membentangkan bendera AS dalam aksi mendukung Donald Trump di Salem, Oregon, Senin (7/9). - (AP/Andrew Selsky)

Isu virus korona

Kepada Woodward, Trump juga mengakui bahwa ia sengaja meremehkan ancaman krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Padahal, sang presiden memegang data yang sebaliknya.  

"Saya memang ingin selalu mengecilkan hal itu," katanya kepada Woodward pada 19 Maret, yaitu sehari setelah Trump mendeklarasikan darurat nasional. "Saya masih mengecilkan hal itu karena saya tidak ingin menciptakan kepanikan."

Kemudian, Trump mengatakan bahwa ada sejumlah fakta yang mulai muncul tentang orang-orang yang berisiko terinfeksi Covid-19. "Bukan cuma orang tua atau orang yang lebih tua. Anak muda juga, banyak anak muda."

Pada hari yang sama saat bocoran Rage dipaparkan, Trump membela cara penangannya akan virus korona. "Nyatanya saya adalah cheerleader bagi negara ini. Saya mencintai negara kita dan saya tidak ingin rakyat ketakutan," katanya di Gedung Putih. "Kita telah berbuat baik dilihat sudut pandang penilaian manapun."

Woodward sendiri sempat dikritik karena baru mengungkap wawancara pada saat ini. Namun, saat diwawancara Associated Press, Woodward membela diri. "Beliau mengatakan hal itu. Lalu saya pikir, 'Wow itu menarik', namun apakah benar seperti itu? Trump mengatakan hal-hal yang tidak dicek ulang, kan?'' kata Woodward. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat