Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh berbicara dalam pertemuan virtual menteri luar negeri ASEAN, Kamis (10/9). | EPA-EFE/LUONG THAI LINH

Internasional

Pandemi Covid-19 dan Kampung Global

Pandemi Covid-19 menghancurkan industri manufaktur, ekspor, perjalanan, dan pariwisata ASEAN.

JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pandemi Covid-19 membuktikan bahwa manusia hidup bersama di sebuah desa besar atau dikenal sebagai global village. Hal ini menjadi dasar Indonesia kembali menyerukan kerja sama antara ASEAN, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.

"Pandemi ini merupakan bukti yang lain bahwa kita semuanya hidup dalam desa yang besar atau global village yang saling terkoneksi satu sama lain dan tanpa batasan. Oleh karena itu. Saya mengajak agar respons kita terhadap pandemi ini harus satu dan saling terkoneksi," ujar Retno dalam pernyataan pers virtual, Kamis (10/9), usai pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN dengan AS dan Kanada. 

Retno mengajak AS sebagai mitra utama ASEAN untuk bersatu dan saling terkoneksi. "Kemitraan yang baik Ini adalah sebuah kemitraan yang setara, stabil, dan membawa keuntungan bagi rakyat AS dan juga ASEAN," ujar Retno.

"Ke depan, saya menyampaikan bahwa ASEAN-AS harus dapat menjalin kerja sama jangka panjang untuk membangun ketahanan kesehatan kawasan, antara lain, melalui jaringan yang lebih luas atau memperkuat jaringan antara Centers for Disease Control and Prevention," katanya

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengharapkan bahwa AS akan terus menjadi mitra pembangunan, mitra dalam memelihara perdamaian dan stabilitas, serta mitra yang dapat terus menjaga norma, nilai, dan prinsip hukum internasional. Retno mewakili Indonesia menyampaikan apresiasi atas bantuan AS terhadap penyediaan ventilator bagi Indonesia. 

photo
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (di layar) ikut serta dalam pertemuan virtual menteri luar negeri ASEAN-AS, Kamis (10/9). - (EPA-EFE/LUONG THAI LINH)

Sedangkan, dalam pertemuan ASEAN dan Kanada, Indonesia menekankan, mereka berada dalam satu kelompok yang sama, yaitu kelompok negara yang menggunakan pendekatan multilateralisme dalam merespons pandemi. Menurut Retno, multilateralisme merupakan platform yang penting untuk menjawab tantangan dunia, termasuk pada saat menghadapi waktu sulit seperti pandemi ini. 

Menurut Retno, prinsip akses setara terhadap vaksin yang aman dan harga yang terjangkau menjadi salah satu bagian penting dari prinsip multilateralisme di masa pandemi. "Indonesia mengajak Kanada untuk terus memberikan dukungan terhadap inisiatif seperti itu dan kita terus mendukung multilateralisme dalam membangun upaya untuk memperoleh vaksin," ujarnya. 

Retno menitikberatkan untuk terus memajukan pemberdayaan perempuan, termasuk dalam konteks pemulihan ekonomi di masa krisis seperti saat ini. "Tugas kita semua terus membantu kaum perempuan untuk menyalurkan potensinya. Dukungan terhadap UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah—Red) termasuk yang dimiliki dan dijalankan oleh kaum perempuan akan menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi," tegasnya. 

ASEAN menghelat pertemuan tingkat menteri luar negeri ke-53 secara virtual sejak Rabu (9/9). Krisis pandemi Covid-19 dan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS) menjadi dua isu besar yang dibahas. 

Vietnam selaku ketua ASEAN tahun ini menyerukan solidaritas regional. “Buah berharga dari kerja sama kita sedang diuji dalam lingkungan yang penuh dengan volatilitas dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama pandemi Covid-19. Lanskap geopolitik dan geoekonomi regional, termasuk LCS menyaksikan volatilitas yang membahayakan perdamaian serta stabilitas,” kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc saat membuka pertemuan tersebut. 

Pandemi Covid-19 telah menghancurkan industri manufaktur, ekspor, perjalanan, dan pariwisata di wilayah ASEAN. Pandemi memicu resesi ekonomi terburuk dalam beberapa dekade di kawasan berpenduduk 650 juta orang.

Menurut seorang diplomat senior Asia Tenggara, salah satu proyek utama dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN adalah pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund. Dana yang dihimpun nantinya akan digunakan untuk membantu negara-negara anggota membeli persediaan medis serta alat atau pakaian pelindung. 

Thailand disebut telah berjanji menyumbangkan dana sebesar 100 ribu dolar AS. Mitra ASEAN Plus Three, yakni Jepang, Cina, dan Korea Selatan, disebut akan turut menyumbang.

Sementara itu, LCS diperkirakan akan tetap menjadi isu pelik. Cina masih kukuh mempertahankan klaimnya atas wilayah perairan strategis tersebut. Namun aktivitas militer antara Cina dan Amerika Serikat di kawasan itu telah meningkatkan ketegangan.

Pada Juli lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan negaranya menganggap hampir semua klaim maritim Cina di LCS ilegal atau tidak sah. Meskipun tetap netral dalam sengketa teritorial, AS pada dasarnya berpihak pada negara ASEAN yang turut menentang klaim Cina di wilayah perairan tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat