Dua warga suku Badui menawarkankan dagangan pada warga di sekitar Cigudeg, Bogor, Jabar, Jumat (6/1). | ANTARA

Nusantara

Badui Mualaf Butuh Perhatian Pemda

SDM masyarakat badui dapat ditingkatkan, sehingga mereka semakin terampil dan sejahtera.

LEBAK -- Anggota DPRD Kabupaten Lebak Dian Wahyudi meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, membina warga suku Badui yang menjadi mualaf. Tujuannya, agar keyakinan ketauhidan mereka lebih kuat dan kehidupan ekonominya menjadi lebih baik. "Kami berharap, instansi yang terkait dapat menangani pembinaan warga Badui mualaf itu," kata Dian di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, saat dikonfirmasi, kemarin.

Dian mendorong, pemkab hendaknya turun tangan melalui instansi terkait guna melakukan pembinaan terhadap warga Badui mualaf agar kehidupannya menjadi lebih baik. Pembinaan itu, sambung dia, melalui kerohanian spiritual yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak agar memahami ajaran Islam dengan benar.

Pembinaan ekonomi melalui Dinas Koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak juga harus digencarkan. Menurut Dian, para mualaf ini juga berhak mendapat pembinaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan dan pelatihan sektor pertanian oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak.

Tidak hanya itu, kata dia, mereka idealnya juga mendapatkan pendampingan secara berkelanjutan guna mencapai keberhasilan pada sektor pendidikan, sosial, ekonomi, dan kesehatan. "Kami berharap, warga Badui mualaf dapat pembinaan dari pemerintah daerah agar mereka hidup mandiri sehingga tingkat kehidupan ekonomi mereka menjadi lebih baik," kata ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Lebak tersebut.

Sebagian besar masyarakat Badui yang menjadi mualaf ditampung sebuah yayasan dari Jakarta dengan menempati perumahan. Adapun lokasi tempat penampungannya tidak begitu berjauhan dengan tanah hak ulayat masyarakat Badui. Diharapkan, nantinya keadaan warga Badui bisa semakin membaik setelah mendapatkan perhatian dari pemkab.

photo
Sejumlah warga suku badui melintasi Kompleks Parlemen saat terjadi aksi unjuk rasa di Jakarta, Jumat (5/4) - (ANTARA FOTO)

Tempat tinggal gratis

Ketua Yayasan Spirit Membangun Ukhuwah Islamiyah (Yasamu), H Ashari, mengatakan, pihaknya hadir lantaran ingin memajukan warga Badui mualaf yang tinggal di Perkampungan Lembah Barokah Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar. Dia menerangkan, para mualaf yang tinggal di Perkampungan Lembah Barokah Ciboleger terdiri atas 40 kepala keluarga (KK) dan ratusan jiwa. Mereka dikumpulkan agar mendapatkan bimbingan agama Islam yang baik.

Ashari menjelaskan, warga Badui Muslim tersebar di Klaster Arrojak, Arrohman, Arrohim, dan Assalam dengan lahan seluas 10 hektare. Fasilitas yang disediakan Yasamu di perkampungan, terdiri atas masjid, majelis taklim, gedung pendidikan anak usia dini (PAUD), pondok pesantren, serta lahan perkebunan dan pertanian. Dengan mengolah hasil pangan sendiri, diharapkan mereka bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan keluarga. "Semua warga Badui mualaf itu menerima tempat tinggal, pendidikan, dan pesantren secara gratis," kata Ashari.

Tenaga penyuluh agama Kemenag Kabupaten Lebak Erni menyatakan, pihaknya saat ini terus melakukan pembinaan rohani terhadap warga Badui mualaf agar kehidupan mereka menjadi lebih baik dan sejahtera. Untuk itu, Kemenag rutin menjadwalkan berbagai kegiatan keagamaan yang diikuti para mualaf.

"Kami setiap pekan menggelar pengajian ibu-ibu di sini yang seluruhnya warga Badui mualaf untuk pemahaman agama Islam yang benar, sehingga mereka bisa melakukan ibadah shalat, puasa, dan zakat," kata Erni.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat